"Mereka sering kali menjadi bahan perbincangan. Ada yang bilang mereka berkasih-kasihan, ada yang bilang mereka hanya bersahabat. Namun yang pasti mereka selalu berdua, di mana-mana berdua. Yang perempuan suka memainkan gitar mengiringi suara merdu si laki-laki."
Nenek berhenti bercerita, matanya menerawang. Mengingat-ingat segala kejadian puluhan tahun silam.
"Terus Nek,"
Rasa penasaran membuatku ingin selekasnya mendengar cerita nenek.
"Lalu si laki-laki meninggal karena sakit, dan si perempuan ...," lanjut Nenek."
"Si perempuan, Nek?" tanya Ais.
Ternyata tidak hanya aku yang penasaran dengan kelanjutan cerita nenek.
Nenek mengambil napas panjang, kemudian mulai melanjutkan ceritanya.
"Yang perempuan ikut meninggal tidak lama kemudian."
"Eh,"
Kembali aku dibuat terkejut oleh cerita nenek.