Mohon tunggu...
Lilin
Lilin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perempuan

Perempuan penyuka sepi ini mulai senang membaca dan menulis semenjak pertama kali mengenal A,I,u,e,o

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Yang Tertinggal di Jam Dinding Tua

8 April 2022   21:00 Diperbarui: 8 April 2022   21:02 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Apa, apa maksudmu?"

"Aku mohon jangan pergi!" pinta Arin. "Mainkan lagu kita."

Gadis itu berlari mengambil gitarnya, jari-jemarinya mulai memetik senar gitar kembali. "Ini lagu kita, menyentuh bukan?"

"Terbang, mimpi, harapan, lagu relaksasi,

dulu kau menyukainya bukan. Dulu kau selalu menyanyi setiap kali aku memainkannya."

Gadis itu terus memetik nada dengan sepenuh hati. Lagu itu terdengar begitu sedih di telingaku. Wajah Arin begitu dingin, tak ada lagi senyum di sudut bibir seperti biasanya.

"Aku terus mencarimu tapi tak kunjung kutemukan, sekian tahun aku mencarimu."

Arin menghentikan lagunya, lalu berdiri menghadapku. Tiba-tiba bibirnya yang dingin sudah bersentuhan dengan bibirku. Rasa kaget dan takut ketahuan guru di sekolah ini membuatku mendorong tubuhnya mundur beberapa langkah.

"Ah, maaf ...." kutinggalkan Arin begitu saja setelah bel istirahat berbunyi untuk kedua kali.

**

Sepulang sekolah aku sengaja tidak ke ruang kesenian menemui Arin. Entah kenapa satu ciuman darinya tadi membuatku merasa begitu dingin, tatapan mata menerawang jauh. Aku seperti tidak mengenal Arin lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun