KLAUSULA BAKU DALAM JASA PARKIR TRADISIONALÂ : MENCARI KESEIMBANGAN ANTARA HUKUM DAN NORMA SOSIAL
Oleh
Maman Abdurohman /
Abdurohman As Sani
Edisi
Bilba
Dalam konteks hukum, pemahaman tentang klausula baku, baik yang tertulis maupun tersirat, sangat penting untuk mengelola praktek hukum yang adil dan efektif. Tulisan ini akan menjelaskan pengertian klausula baku serta klausula baku tersirat dalam konteks jasa parkir tradisional di Indonesia, disertai dengan kasus-kasus kompleks yang relevan dan perkembangan hukum terbaru.
Klausula baku adalah syarat atau ketentuan yang telah ditetapkan oleh salah satu pihak dalam kontrak, yang biasanya ditulis dan mengikat pihak lain tanpa negosiasi langsung. Klausula ini dapat mencakup berbagai aspek, seperti ketentuan pembayaran, tanggung jawab atas sesuatu, atau penyelesaian perselisihan.
Pengertian Klausula Baku Tersirat (Implied Clause)
Klausula baku tersirat, atau implied clause, merujuk pada syarat atau ketentuan yang dianggap dimengerti atau disepakati oleh pihak-pihak yang terlibat dalam suatu transaksi atau praktek, meskipun tidak dijelaskan secara eksplisit dalam kontrak atau perjanjian tertulis. Dalam konteks parkir, ini dapat mencakup tanggung jawab pengelola terhadap keamanan kendaraan atau biaya parkir yang berlaku di suatu area, berdasarkan praktik umum atau norma sosial yang berlaku.