Dan setelah Mando mulai berhenti bersenandung, ia pun mulai melepaskan pelukannya dan menatap ke arah wajah istrinya yang pada saat itu mulai terlihat sedang memalingkan wajahnya dari Mando dengan wajah meronanya.Â
Mando mulai menarik nafasnya dengan perlahan lalu menghembuskannya. Dan setelah ini aku harus menciu--
Tiba-tiba Kira mulai berjalan mundur ke belakangnya yang setelah itu mulai menatap ke arah Mando. "Sudah cukup, aku sudah tidak peduli lagi". Ucapnya sedikit datar.Â
Setelah itu Kira pun mulai berjalan melewatinya. "Lihat saja nanti, kalau kamu masih belum memakan makananmu tadi pagi". Dia pun mulai berjalan ke arah pintu yang sedang terbuka pada saat itu.Â
Apakah aku sudah memakannya? Mando adalah orang yang akan mudah melupakan sesuatu di sekitarnya pada saat ia sedang bekerja. Setelah itu Mando pun mulai mengikutinya menuju ruangan garasi itu dengan perasaan sedikit gelisah.Â
Sesampainya mereka di sana, Mando melihat piring makannya yang berada di atas mejanya pada saat itu sudah terlihat kosong tidak ada yang tersisa. Aku mulai merasakan kehadiran tuhan di sekitar sini….. Pikirnya dengan perasaan lega.Â
Semenjak Mando sudah tinggal bersama dengan istrinya selama setahun di rumah ini, ia akan selalu mendapatkan ceramah panjang dari istrinya setiap kali ia mulai membuatnya merasa khawatir dan gelisah.Â
Kira yang pada saat itu sudah berada di dekat meja di dalam ruangan garasi, seketika itu dia mulai menyentuh sebuah cetak foto keluarga yang sebelumnya Mando sudah melihatnya. "Mando, apa kamu sudah mengecek semua dokumen-dokumen ini?". Tanya-nya dengan wajah getirnya.
"Hanya itu yang belum… ". Mando pun mulai mendekati kursi di dekat mejanya dan mendudukinya. Dan sedangkan Kira mulai mengambil piring makan di atas meja itu yang lalu mulai berjalan kembali ke dalam rumah. "Sudah tidak ada waktu lagi, kamu tahu itu". Ujarnya.Â
"Kira". Mando memanggil dan seketika itu Kira berhenti. "Aku ingin menanyakan beberapa hal kepadamu terkait dengan dokumen yang satu ini". Lanjutnya sembari mulai membuka setiap lembaran dokumen itu.Â
Kira mulai membalikkan badan dan berhadapan dengannya. "Ya, katakanlah… ".
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146