"Sebenarnya dia tiba-tiba menyatakan perasaannya kepadaku". Ujarnya yang sedikit memalingkan wajahnya.Â
"Hah? Perasaan? Maksudmu--
Glen menyadari sesuatu. Jangan bilang…... Mira sudah…. Pikir Glen yang mulai menduga sesuatu hal yang tidak ia inginkan.Â
"Ah! Tunggu, itu tidak penting. Bagaimana dengan Mira pada saat itu?". Ben mulai menanyakannya kembali.Â
"Sebenarnya….… tidak ada yang begitu aneh. Seperti biasanya dia hanya berusaha untuk membantuku, hanya itu saja". Jawab Glen sembari mengingat-ingat kembali. "Ah. Tunggu. Sebenarnya ada sesuatu yang aneh bagiku, kenapa aku baru menyadarinya?". Karena baru saja terbangun dari pingsannya, Glen mengingatnya sedikit samar-samar.
"Apa maksudnya itu?". Â
"Apakah Mira tidak menceritakan semuanya?".
"Mira menceritakan semuanya, tapi menurutku tidak ada sesuatu hal yang memungkinkan itu aneh…..Ah tidak, mungkin tempat rahasia di belakang gedung sekolah itu aneh bagiku".
"Hmm…. Lalu, bagaimana dengan handphone-nya? Apa itu sesuatu hal yang aneh? Bagaimana cara dia langsung bertindak begitu saja?".
Pada saat itu Ben terdiam sejenak yang lalu mulai memasang wajah yang terlihat bingung. "Apa maksudmu? Handphone-nya?".
"Ya. Aku benar-benar terkejut saat dia tiba-tiba langsung menghancurkan handphone-nya begitu saja.".
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146