"Aku tidak peduli".
"Bagus. Kalau begitu setelah ini aku akan melakukan tindak kejahatan kepada Ben agar kamu peduli". Ucapnya dengan tatapan tajam.Â
Sina pun mulai menatap balik dengan wajah yang terlihat sedikit terkejut.Â
"Bagaimana? Dengan mengatakannya kamu bisa melindunginya dan juga dirimu sendiri". Lanjut Mesa.Â
Tidak lama setelah itu Sina pun mulai menatapnya dengan tajam. "Lalu bagaimana denganmu? Setelah aku selesai mengatakannya, apakah kamu bisa melindungi dirimu sendiri?". Ujarnya dengan tegas.Â
"Sepertinya kamu sudah mulai peduli denganku. Kasihan sekali, Ben".
"Aku tidak--
Sina pun terdiam yang lalu mulai memikirkan sesuatu.Â
Dia sudah kembali seperti biasanya. Mesa mulai merasa tenang. "Kamu tidak usah untuk terlalu memikirkannya. Tentu saja Ben yang akan kamu pilih, bukan?".
"Tentu saja… ". Balas Sina sembari berpikir keras.Â
Mesa mulai tersenyum sembari terus menatapnya. "Tenang saja, Sina. Aku dan Ben adalah teman, tidak mungkin aku akan melakukan hal itu kepadanya". Ujarnya.Â
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146