"Ah…. Maafkan aku kalau begitu".
Lalu mereka berdua pun keluar dari Lab Kimia itu dan mulai berjalan pergi menuju basement. "Dimana Mira? Dan Glen?". Ujar Sina.
"Glen belum datang. Mira tadi mencarimu di kelas dan entahlah di mana Mira sekarang". Balas Ben yang lalu membuka layar handphone miliknya. "Aku akan mengabarinya". Ben lalu memberikan sebuah pesan teks kepada Mira di Whatsapp.Â
"Hm? Kenapa tidak telepon saja? Ah..… Apa kamu malu?" Sina menyeringai.Â
"Ya….mau bagaimana lagi, aku belum terbiasa dengan itu".Â
"Dasar bocah".
"Aku tidak ingin mendengar itu darimu". Balas Ben dengan datar. "Ah….. Ya. Tadi Mira benar-benar mengkhawatirkanmu".
"Khawatir kenapa?"
"Soal foto mobil polisi itu. Entah mengapa saat Mira baru melihat foto itu di jalan, aku merasa dia mulai bertingkah aneh. Dia mulai berjalan terburu-buru ke sekolah dan sesampainya di sekolah ia merasa khawatir kepadamu setelah melihat tidak ada satupun mobil polisi di sana. Aku kira pada saat itu kamu sudah di bawa oleh kedua orang kepolisian itu".Â
Sina berpikir sejenak.Â
"Hmmm….… Kedua orang kepolisian? Darimana kamu tahu itu?". Tanya Sina heran.Â
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146