Sina pada saat itu terdiam sejenak menatap ke arah bawah yang lalu memperlihatkan senyum getirnya. "Ya, benar. Seperti itulah dia".Â
"Lalu setelah ini kamu mau pergi kemana?". Tanya Gid.Â
"Mencari. Aku sedang mencari Glen".
"Glen? Temanmu?".
"Ya… seperti itulah". Balas Sina sembari memperbaiki kacamatanya.Â
Lalu Gid pun mulai tersenyum kembali dan menyentuh kepala Sina. "Baiklah, kalau begitu. Dan jangan lupa untuk tetap hadir di pelajaran selanjutnya, paham?".
"Y-Ya, Pak siap". Balas gadis itu yang Lalu pergi meninggalkannya.Â
Sepertinya aku terlalu mengkhawatirkannya. Pikir Gid yang setelah itu juga ia mulai memutuskan untuk pergi menuju Ruang Sastra dan menemui Ben.
Sesampainya di Ruang Sastra, ia masuk ke dalam sana dan melihat laki-laki itu di sana yang pada saat itu sedang duduk terdiam memperhatikan handphone-nya.Â
"Apa semua ini bagian dari rencanamu, Ben? Membolos dari kelas untuk merenungkan sesuatu di dalam ruangan ini". Ujar Gid tersenyum.Â
"Hm? Pak Gid? Ada apa, Pak?". Jawab Ben yang terlihat sedikit terkejut.Â
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146