Â
Tak ku lepas pandanganku pada cika yang tengah berjalan menuju angkot dan menaikinya hingga angkot itupun hilang dari penglihatanku. Akupun tak membuang waktuku dan bergegas menyebrang jalan dan naik angkot ke arah terminal.
Sesampainya di terminal, ku terus saja menuju tempat dimana bis yang biasa ku tumpangi menunggu penumpang, dan ternyata bisnya sudah mahu jalan, akupun berlari kecil tak mahu ketinggalan hingga ku dapat mengejarnya.
Setelah sampai di tujuanku,ternyata sudah ada yang menungguku di depan tempat penitipan sepedaku.
Â
"hai iput.., kamu gak jadi pulang bareng kakakmu toh..?"
"nggak... Dasar kakak ku tuh kalau dah pacaran adiknya pun di lupain...!"
"hahaha.. Namanya juga lagi kasmaran.., ya dah, kamu tunggu sebentar, aku ambil sepedaku dulu!"
Yahc, akirnya akupun harus mengeluarkan lebih tenaga lagi tuk boncengin putri.
Â
Hampir sepanjang perjalanan pulang, aku dan putri terdiam dan hanya sesekali menanyakan tentang sekolah masing-masing.