Terkejut ku mendengar pengakuan cika, sungguh aku gak nyangka jika Wulan itu sebenarnya...
"sebenarnya.. Kak Wulan tuh kakak kandung aku Wan..!"
Â
*****
masih saja terngiang kalimat yang diucapkan cika padaku tadi, terasa masih tak bisa kupercaya bahwa cewek yang ku anggap aneh dan begitu nyebelin buatku adalah kakak dari pacarku... Huuuhf!
"Wan.. ingat pesanku..!, tolong jaga hati adikku..! Jangan sesekali kau lukai perasaannya..!"Â
bisikan itupun tak mau hilang dari telingaku, bahkan mengalahkan bisingnya bis yang sekarang mengantarkanku pulang.
Â
"pasar wage... pasar wage...!"
Teriakan sang kondektur bis membuyarkan lamunku dan ternyata sudah sampai di mana tempat aku harus turun.
Kuambil sepedaku dari tempat penitipan, seakan senja tak mau menungguku, sedangkan aku masih harus melewati dua desa lagi tuk bisa sampai kerumahku.