Mohon tunggu...
Machon Joko
Machon Joko Mohon Tunggu... -

Tak ingin menyesal dan takkan putus asa selagi akal ini masih berfungsi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tanda Tanya

5 Januari 2016   19:18 Diperbarui: 5 Januari 2016   19:28 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terkejut ku mendengar pengakuan cika, sungguh aku gak nyangka jika Wulan itu sebenarnya...

"sebenarnya.. Kak Wulan tuh kakak kandung aku Wan..!"

 

*****

masih saja terngiang kalimat yang diucapkan cika padaku tadi, terasa masih tak bisa kupercaya bahwa cewek yang ku anggap aneh dan begitu nyebelin buatku adalah kakak dari pacarku... Huuuhf!

"Wan.. ingat pesanku..!, tolong jaga hati adikku..! Jangan sesekali kau lukai perasaannya..!" 

bisikan itupun tak mau hilang dari telingaku, bahkan mengalahkan bisingnya bis yang sekarang mengantarkanku pulang.

 

"pasar wage... pasar wage...!"

Teriakan sang kondektur bis membuyarkan lamunku dan ternyata sudah sampai di mana tempat aku harus turun.

Kuambil sepedaku dari tempat penitipan, seakan senja tak mau menungguku, sedangkan aku masih harus melewati dua desa lagi tuk bisa sampai kerumahku.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun