"Aku butuh kekuatan kalian." Lanjutnya kemudian dengan suara mendesis -- desis seperti ular. Lidahnya menjulur -- julur kemerahan.
"Kami siap Yang Mulia. Apapun akan kami korbankan demi Yang Mulia. Demi Bangsa Bawah." teriak salah seorang pengikut Yodh.
Dan malam itu terjadilah ritual pemindahan energi ke tubuh Yodh. Semua pembesar kerajaan berkonsentrasi penuh. Berdiri diatas ekor mereka yang melingkar. Masing -- masing dari mereka merapalkan mantra sihir. Ruang pertemuan itu berubah menjadi hijau gelap karena aura sihir yang menyelimutinya.
Seperti asap yang tertiup angin, energi para pembesar kerajaan berpindah kedalam tubuh Yodh melalui lubang mulutnya. Tubuh Yodh bersinar kehijauan. Pertanda energinya telah pulih kembali.
"Terimakasih wahai pengikutku." ucap Yodh.
Dengan kekuatan sihir yang cukup besar, Yodh mampu membuka gerbang dimensi waktu. Bersama beberapa pengikutnya, ia bertolak menuju Kota Hegra malam itu juga untuk membalas kekalahan mereka.
"Taw, ikutlah denganku."
"Baik Yang Mulia."
***
Sementara itu di Kota Hegra, para penduduk beristirahat di tenda -- tenda kulit kambing yang mereka dirikan selama hampir sehari penuh. Tidur mereka sangat nyenyak. Rasa lelah yang melanda membuat mata mereka tertidur dengan cepat.
Aairah dan Rashad tidak menyadari kehadiran pengikut Yodh didalam tendanya. Mereka tidur dengan nyenyaknya dibalik selimut yang cukup tebal dan hangatnya permadani bulu domba.