Begitu mendekati sumber asap hitam berasal, prajurit itu bergegas melaporkan keadaan yang sedang terjadi kepada Ghalib.
Sementara itu Rashad mengamati keadaan di sekelilingnya. Memastikan semuanya aman. Setelah beberapa saat, tiba -- tiba Rashad mendengar seseorang memanggilnya dari kejauhan...
"Ayah.... Ayaaaahhh!"
Rashad berusaha menangkap sumber suara itu berasal.
"Ayaaaaahhh... Aku disini!" teriak Teana sambil melambaikan tangannya.
"Teanaaaa..." balas Rashad dari atas untanya. Senyum mengembang di wajah Rashad. Ia melompat turun.
Mereka berdua nampak bahagia. Sudah cukup lama mereka tidak bertemu. Meskipun jarak Kota Hegra dan Kota Petra hanya membutuhkan waktu setengah hari perjalanan unta, Rashad sengaja tidak menemui putrinya itu. Ia ingin Teana bisa menjalani hidupnya sendiri. Menentukan nasibnya sendiri. Sehingga, pertemuan mereka saat itu adalah sebuah pertemuan yang sangat membahagiakan. Bagi Teana maupun Rashad.
"Bagaimana kabar Ayah? Ada apa Ayah datang kemari?"
"Ayah baik -- baik saja. Ayah kemari ada urusan kerajaan. Kabarmu bagaimana Teana?"
"Ceritanya panjang Ayah, ikutlah bersamaku ke penginapanku. Kita akan bercerita disana."
"Baiklah. Ayah akan ikut denganmu. Tapi sebelum itu Ayah harus memberitahu Tuan Rashad."