Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Teana - Kuil Singa Bersayap (Part 21)

1 Agustus 2018   14:31 Diperbarui: 1 Agustus 2018   15:09 949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Baik Tuan!" ucap Almeera yang segera berlari keluar untuk mencari bantuan penduduk.

Teana terlihat sibuk mengusir ular -- ular itu. Seekor ular terkena sabetan tongkat Teana. Ia terluka dan berlari menghilang dibalik pilar. Teana membiarkannya lolos. 

Dalam waktu yang tidak terlalu lama, akhirnya ular -- ular itupun berhasil dikumpulkan dan dibakar seluruhnya. Asap pekat membumbung ke udara.

Ketika Teana hendak meninggalkan kuil, ia merasa seseorang sedang mengintainya dari balik pilar kuil dibawah patung singa bersayap. Ia berhenti sejenak untuk memeriksa keadaan kuil. Namun ia tidak melihat seorangpun disana. Kemudian ia berjalan menuruni tangga kuil. Dibawah tangga, para penduduk berkumpul dan mengucapkan banyak terimakasih kepada Teana atas bantuannya. Teana tersenyum.

Sementara itu rombongan Ghalib dan Rashad mulai memasuki Kota Petra setelah setengah hari perjalanan dari Kota Hegra. Rombongan mereka disambut oleh kepulan asap hitam dari kejauhan.

"Apa yang terjadi disini? Sekacau itukah keadaan kota ini?" tanya Ghalib keheranan.

"Mungkin saja itu ulah para perampok Tuan, mereka mungkin sedang melakukan penjarahan kepada para penduduk." ucap prajurit pengawal.

"Ucapanmu mungkin benar. Sebaiknya kita segera kesana untuk memastikan apa yang sedang terjadi." sahut Rashad.

"Baik Tuan." ucap prajurit itu.

"Rashad ada benarnya juga. Segera suruh anak buahmu untuk bergerak lebih dulu." perintah Ghalib kepada prajurit pengawal.

"Baik Tuan. Perintah dilaksanakan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun