Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Teana - Almeera (Part 13)

13 November 2017   13:03 Diperbarui: 13 November 2017   13:26 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Almeeraaaaa.... Lariiiii... Selamatkan dirimu dari anak buah Ja'far!" teriak ibunya dari kejauhan.

Almeera yang tidak mengerti apapun hanya diam di tempatnya. Ibu Almeera terus berlari dan berlari menemui anaknya. Anak buah Ja'far semakin dekat. Saat ia berada tak jauh dari ibu Almeera, ia menyabetkan pedangnya ke arah wanita itu. Dengan gerakan cepat, ibu Almeera berhasil mengelak dari sabetan pedang tajam. Namun lengan kirinya bercucuran darah. Mata pedang telah menggores tangannya.

Melihat seorang anak kecil di depannya, anak buah Ja'far segera turun dari kudanya. Ia menginginkan Almeera untuk dibawanya pulang sebagai budaknya.

Ibu Almeera meringis menahan perih di lengan kirinya. Namun saat melihat anak buah Ja'far membawa Almeera, naluri keibuannya muncul. Ia segera bangkit untuk menyelamatkan anaknya. Ia mengambil sebuah batu besar. Lalu ia melemparkan batu itu tepat kearah anak buah Ja'far.

Lelaki itupun tewas dengan darah mengucur deras dari kepalanya.

"Ibuuu...." teriak Almeera sambil berlari kearah ibunya.

"Almera anakku....!" ucap ibunya lirih sambil memeluk anaknya.

"Ibu, ibu tidak apa -- apa kan?"

"Ibu baik -- baik saja Nak." balas ibunya sambil memegang lengan kirinya yang terus mengeluarkan darah segar.

"Jubah ibu kenapa? Kenapa merah semua?"

"Tidak apa -- apa Nak, ayo sini ibu gendong. Ibu akan membawamu naik keatas kuda itu. bukankah kau ingin naik kuda?" tanya ibu Almeera sambil tersenyum kepada anaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun