Bakat berdagang nampaknya sudah mulai dikuasai Teana. Dalam pertemuan singkat itu, Teana telah berhasil menjual dua buah Myrrh kepada wanita yang ditemuinya di pelataran Al Khazneh.
Setelah beberapa menit mereka bercakap -- cakap...
"Terimakasih Nyonya sudah mau membeli Myrrh saya. Semoga Myrrh ini bermanfaat." ucap Teana dengan senyumnya yang ramah.
"Iya Nak, sama -- sama. Semoga Dewi Uzza memberkahimu. Semoga barang daganganmu habis terjual." balas wanita itu sambil memegang kepala Teana. Memberkatinya dengan do'a -- do'a.
"Terimakasih Nyonya," jawab Teana sambil tersenyum ramah.
Lalu Teana pergi meninggalkan wanita itu setelah ia menerima beberapa keping koin perak darinya. Tak lama kemudian mereka berdua berpisah di depan pintu Kuil Al Khazneh.
Suasana pelataran Al Khazneh siang itu makin ramai. Udara yang cukup panas siang itu tidak membuat orang -- orang disana berhenti beraktivitas. Sebagian dari mereka sedang sibuk membeli keperluan mereka sehari -- hari. Sebagian yang lain sibuk melakukan upacara pemujaan di Kuil. Memanjatkan segala keinginan mereka kepada Dewi Uzza. Dewi tertinggi Bangsa Nabataea.
Wanita itu kemudian melanjutkan perjalanannya. Ia hendak pergi ke Kota Petra setelah melakukan pemujaan kepada Dewi Uzza di Kuil Al Khazneh.
Begitu juga dengan Teana. Setelah ia berpamitan, ia kembali menawarkan barang dagangannya.
"Myrrh... Myrrh... Silakan yang mau beli."
Belum jauh Teana beranjak dari tempatnya. Belum lama Teana berpisah dengan wanita itu. Mendadak keributan terjadi. Empat hingga lima orang berjubah hitam dan bercadar keluar berhamburan dari dalam kuil. Seperti hendak melarikan sesuatu. Lebih tepatnya mereka telah mencuri sesuatu dari dalam kuil.