“Baiklah suamiku,” jawab Aairah sambil membawa kendi air lemon menuju ke dapur.
Saat Aairah melangkah menuju ke dapur, mendadak dalam pikirannya teringat sesuatu. Yakni air pemberian ratu jin Mehnaz. Segera ia meletakkan kendi itu diatas meja dapur. Lalu ia mencari bungkusan tasnya. Mengambil kantung air dari kulit kambing. Lalu ia menuangkannya sedikit kedalam kendi yang berisi air lemon. Ia mengaduknya perlahan hingga air lemon itu terasa hangat.
Tak lama kemudian ia telah kembali dihadapan suaminya.
“Ini suamiku, aku sudah menghangatkan air lemon ini. Minumlah selagi hangat.” ucap Aairah sambil menuangkan air lemon kedalam cangkir kosong dan memberikannya kepada Rashad.
Rashadpun meminum air lemon hangat itu. Aairah tersenyum.
Setelah selesai makan malam, mereka berdua memasuki kamar mereka. Saat itulah Aairah memberikan sesuatu seperti yang dijanjikannya. Yakni sebuah malam yang sangat indah. Malam panjang milik mereka berdua.
“Malam ini kau nampak cantik sekali Aairah.” bisik Rashad di telinga Aairah.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H