Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Teana - Teana (Part 6 - Lanjutan 2)

12 April 2017   12:38 Diperbarui: 12 April 2017   12:50 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendadak kereta untanya berhenti. Aairah tersentak kaget dari tempat duduknya. Ia membuka tirai jendela keretanya. Mengeluarkan kepalanya untuk melihat apa yang sedang terjadi.

“Hamra, ada apa ini?” tanya Aairah.

“Maaf Nyonya, hamba kurang tahu. Sebentar hamba lihat ke depan.” jawab Hamra singkat.

Sesaat kemudian Hamra turun dari untanya, lalu berjalan menuju pemimpin rombongan di depan. Setelah sampai disana, ia melihat seorang nenek tua berpakaian lusuh sedang bersimpuh di kaki Kishwar.

“Ada apa ini Kishwar.” tanya Hamra.

“Wanita tua ini meminta air. Aku sudah bilang kepadanya bahwa ia harus menyingkir dari jalan ini. Karena ia mengganggu rombongan kita.” jawab Kishwar singkat. Ia nampak sedikit emosi.

“Siapa dia Kishwar?” tanya Hamra penasaran.

“Aku sendiri tidak mengenalnya. Saat itu angin cukup kencang. Sehingga menghalangi pandanganku ke depan. Dan tiba – tiba saja sudah muncul wanita tua ini ditengah jalan.” ujar Kishwar sambil bersungut – sungut sedikit emosi.

Seketika itu juga wanita tua itu merangkak ke kaki Hamra. Pelayan Aairah.

“Nyonya, berilah aku sedikit air yang kau punya. Aku sangat haus Nyonya…” rintih wanita tua itu setelah membuka kerudung penutup kepalanya.

Hamra merasa iba melihat nenek tua itu. Wajahnya nampak keriput, terlihat sangat lelah seperti telah melakukan perjalanan seharian. Rambutnya yang memutih terlihat acak – acakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun