“Mari kita makan sup kambing ini suamiku.” ajak Aairah.
“Hmm… Harum sekali baunya. Membuat nafsu makanku bertambah.” ucap Rashad.
“Masakan Hamra memang terkenal sangat lezat, kaya akan rempah – rempahnya.” puji Aairah.
“Sekali – kali kau cobalah belajar memasak darinya.” ucap Rashad sambil mengunyak daging kambing didalam mulutnya.
“Iya suamiku. Aku akan belajar memasak. Demi dirimu.” jawab Aairah sambil tersenyum.
“Maaf Tuan, Nyonya. Apakah ada yang Tuan dan Nyonya butuhkan?” tanya Hamra sambil menunduk dan memegang nampan ditangannya.
“Tidak perlu Hamra, kau bisa kembali ke dapur. Makanlah dulu. Kau tentu juga lapar.” jawab Aairah.
“Baiklah Tuan, Nyonya. Saya permisi dulu.” ucap Hamra. Lalu ia menuju ke dapur meninggalkan Aairah dan Rashad yang sedang asyik menikmati sup kambing panas.
“Ini, minumlah suamiku. Agar badanmu hangat.” ucap Aairah sambil menyodorkan secangkir air lemon madu kepada suaminya Rashad.
Saat itu juga Rashad meneguk sedikit air lemon itu.
“Aairah, air lemon ini terlalu panas. Bisakah kau tambahkan sedikit air dingin?” pinta Rashad.