Mohon tunggu...
lisniawati
lisniawati Mohon Tunggu... Guru - guru tk islam darul aini

suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan

5 Juni 2023   15:39 Diperbarui: 5 Juni 2023   15:53 909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

1.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat diidentifikasikan masalah – masalah sebagai berikut.
1.Anak di sekolah ini belum berkembang dalam melakukan  kegiatan motorik halus
2.Belum diketahui  media apa yang digunakan  untuk mengembangkan kemampuan motorik halus pada anak
3.Guru belum mengetahui upaya apa saja yang dapat meningkatkan motorik halus anak melalui berbagai kegiatan yang menarik dengan berbagai media
2.Analisis Masalah
 Dari masalah yang teridentifikasi, maka masalah yang akan diperbaiki adalah meningkatkan kemampuan motorik halus anak masih rendah, hal ini di sebabkan kurangnya kegiatan yang menarik anak dan terbatasnya media yang digunakan. Melalui berbagai kegiatan yang menarik dengan berbagai media seperti, mewarnai dengan cat cair, melukis dengan cat cair, melipat dengan kertas origami, meronce dengan potongan sedotan, menggunting, menjiplak dan lain – lain. Diharapkan anak yang pasif  dan merasa kesulitan dalam kegiatan tersebut dapat tertarik untuk mengikuti kegiatan tersebut dan dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak menjadi lebih baik.
B.PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan analisis masalah di atas maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai beikut “Bagaimana meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui berbagai kegiatan yang menarik dengan menggunakan berbagai media pada anak kelompok A di TK ISLAM DARUL AINI KALIDERES JAKARTA BARAT
C.TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan yang menarik dengan menggunakan berbagai media pada anak kelompok A di TK ISLAM DARUL AINI.KALIDERES JAKARTA BARAT
1.Guru, untuk menambah wawasan tentang stimulasi yang tepat dalam merangsang dan meningkatkan kemampuan dalam mengembangkan motorik halus anak melalui berbagai kegiatan yang menarik.
2.Anak Tk, agar dapat mengikuti berbagai kegiatan yang menyenangkan serta meningkatkan aktivitas dan kreatifitas bagi siswa.
D.MANFAAT PENELITIAN
1.Memberikan masukan  terhadap kegiatan yang menarik dengan media yang berbeda  dalam mengembangkan motorik halus anak
2.Guru dapat berkreasi dengan menggunakan berbagai media dalam pengembangan motorik halus anak

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.Kemampuan Motorik Halus Anak  Usia Dini
1.Pengertian perkembangan motorik Halus Anak Usia Dini
Menurut Santrock ( 1995 : 225) pada usia 4 tahun, koordinasi motorik halus anak – anak telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat pada usia 5 tahun koordinasi motorik halus akan semakin meningkat. Saputra Rudyanto (2005 : 118) menngatakan bahwa motorik halus anak adalah kemampuan beraktivitas dengan menggunakan otot – otot halus seperti menulis, meremas, menggambar, menggenggam, menyusun balok dan memasukkan kelereng.
Sujiono (2009: 1.14) berpendapat, motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot – otot kecil, seperti keterampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat. Sehingga gerakan ini tidak memerlukan tenaga melainkan membutuhkan koordinasi  mata dan tangan yang cermat. Dalam melakukan gerakan motorik halus, anak juga memerlukan dukungan keterampilan fisik lain serta kematangan mental
 Menurut Dini P dan Daeng (1996 : 72)  motorik halus adalah aktivitas motorik yang melibatkan otot – otot kecil atau halus gerakan ini menuntut koordinasi mata dan tangan serta pengendalian gerak yang baik yang memungkinkannya melakukan ketepatan dan kecermatan.
 Sedangkan menurut Kartini Kartono (1995 : 5) motorik halus adalah ketangkasan, keterampilan, jari tangan dan pergelangan tangan serta penugasan terhadap otot – otot urat wajah. Pendapat lain yang dikemukakan oleh astati (1995 : 4) bahwa motorik halus adalah gerak yang hanya menggunakan otot – otot tertentu saja dan dilakukan oleh otot- otot kecil yang membutuhkan koordinasi gerak dan daya konsentrasi yang baik.
Berdasarkan kutipan – kutipan berbagai pernyataan di atas, maka pengertian motorik halus adalah pengorganisasian penggunaan otot – otot kecil seperti jari –jemari dan tangan yang sering membutuhkan kecermatan koordinasi mata dan tangan
2.Faktor Yang Mempengaruhi Motorik Halus Anak Usia Dini
Kartini kartono mengemukakan bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik anak sebagai berikut :
a.Faktor hereditas ( warisan sejak lahir atau bawaan )
b.Faktor lingkungan baik lingkungan rumah atau sekolah
c.Aktivitas anak sebagai subyek bebas yang berkemauan, kemampuan, punya emosi serta mempunyai usaha untuk membangun diri sendiri.
3.Karakteristik Perkembangan motorik Halus Anak Usia Dini
Berbagai karakteristik perkembangan motorik anak pada tahapan usia anak seperti yang dinyatakan dalam dokumen depdiknas, 2007:10) antara lain :
a.Pada saat anak berusia tiga tahun mampu menjumput benda dengan menggunakan jempol dan jari telunjuknya tetapi gerakan itu sendiri masih kikuk.
b.Pada usia empat tahun koordinasi motorik halus anak mengalami kemajuan dan gerakannya sudah lebih cepat bahkan cenderung ingin sempurna.
c.Pada usia lima tahun koordinasi motorik halus anak sudah lebih sempurna tangan, lengan, dan tubuh bergerak dibawah koordinasi mata, dan mampu mampu membuat dan melaksanakan kegiatan yang lebih majemuk.
d.Pada akhir masa kanak – kanak usia enam tahun ia telah belajar bagaimana menggunakan jari jemarinya dan pergelangan tangannya untuk menggerakkan ujung pensilnya.
4.Prinsip Dalam Perkembangan Motorik Halus
Untuk  mengembangkan motorik halus anak pada usia 4 – 6 tahun di Taman Kanak – kanak agar berkembang secara optimal, maka perlu memperhatikan berbagai prinsip  Depdiknas, (2007: 13 ) menguraikan prinsip tersebut sebagai berikut :
a.Memberikan kebebasan untuk anak berekspresi
b.Melakukan pengaturan waktu, tempat, dan media agar dapat merangsang anak untuk berkreatif
c.Memberikan bimbingan kepada anak untuk menentukan teknik/ cara yang baik dalam melakukan kegiatan dengan berbagai media.
d.Menumbuhkan keberanian anak dan hindarkan petunjuk yang dapat merusak keberanian dan perkembngan anak.
e.Membimbing anak sesuai dengan kemampuan dan taraf perkembangannya.
f.Memberikan rasa gembira dan menciptakan suasana yang menyenangkan pada anak.
g.Melakukan pengawasan menyeluruh terhadap pelaksanaan kegiatan.
5.Tujuan Peningkatan Motorik Halus
      Tujuan pengembangan motorik halus pada anak yaitu :
a.Mampu memfungsikan otot – otot kecil seperti gerakan jari tangan
b.Mampu mengkoordinasi kecepatan tangan dan mata
c.Mampu mengendalikan emosi
6.Metode Pembelajaran Pengembangan Motorik Halus
     Beberapa metode yang dapat digunakan dalam pengembangkan motorik                                   halus diantaranya
a.Metode Tanya jawab, merupakan suatu format interaksi antara guru dan siswa melalui kegiatan bertanya yang dilakukan oleh guru.
b.Metode pemberian tugas, merupakan suatu format interaksi belajar mengajar yang ditandai dengan adanya satu atau lebih tugas yang diberikan oleh guru, baik pemberian tugas perorangan atau kelompok.
c.Metode demonstrasi, merupakan suatu format interaksi belajar mengajar yang disengaja untuk mempertunjukkan, memperagakan suatu tindakkan proses atau prosedur yang dilakukan oleh guru atau orang lain kepada seluruh siswa atau sebagian siswa.
B. Kegiatan Menarik  Dalam Meningkatkan Motorik Halus Anak
 Kegaitan yang menarik menurut adalah kegiatan yang kreatif, inovatif, kreatif, dan mengandung pendidikan, yang mampu mengubah sikap dan prilaku, pengetahuan dan pengalaman serta meningkatkan kecakapan hidup.dapat mengalihkan perhatian anak terhadap kegiatat. Berikut contoh kegiatan – kegiatan yang menarik  bagi anak yang dapat dilakukan dalam meningkatkan motorik halus anak diantaranya :
1.Mewarnai dan menggambar
Tujuan anak usia PAUD mewarnai dan menggambar bukan sekadar meningkatkan imajinasi dan kreativitas. Namun, kegiatan ini juga menjadi latihan pertama anak untuk memegang pensil dengan benar.Goresan tangan anak saat memegang krayon memerlukan koordinasi mata dan otot halus tangan. Secara perlahan, ajarkan anak untuk memegang pensil atau krayon dengan benar
2.Melipat kertas
Guru atau orang tua dapat menyediakan potongan kertas warna-warni untuk dilipat. Kegiatan ini dapat menguatkan otot-otot jari dan tangan. Agar anak dapat mulai melipat sendiri, ajari anak dengan lipatan-lipatan sederhana dulu, seperti melipat berbentuk persegi panjang (dengan satu langkah lipatan)
3.Menggunting kertas
Bisa diawali dengan menggunting kertas warna secara bebas. Lalu, tahapannya ditingkatkan dengan cara menggunting bentuk bulat, persegi ataupun segitiga yang digambar di kertas. Kegiatan ini memberi banyak manfaat, seperti melatih koordinasi tangan dan mata, stimulasi kekuatan jari, melatih kesabaran, meningkatkan percaya diri.dan ketelitian
4.Meronce
Meronce adalah kegiatan memasukkan benda-benda dengan berbagai bentuk bisa dengan manik-manik, sedotan, maupun benda-benda dari bahan alam ke dalam seutas benang atau tali menjadi sebuah gelang atau kalung.Kegiatan ini berguna

untuk melatih kekuatan otot-otot jari tangan khususnya jari telunjuk dan ibu jari dan kelenturan jari-jari tangan.
5.Menempel dan melepas stiker
Mengajak anak bermain menempel lalu melepas stiker dan menempelkannya lagi di tempat berbeda dapat melatih kekuatan dan kelenturan otot-otot tangan.
6.Meremas spons berisi air
Kegiatan ini dapat menguatkan otot-otot jari tangan dan kelenturan jari-jari tangan.Guru atau orang tua bisa mengajak anak untuk meremas spons yang berisikan air yang telah dicampur pewarna makanan untuk dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya.
7.Melepas dan memasang kancing baju
Praktek memasang dan melepas kancing baju berfungsi untuk memberikan rangsangan kepada jari-jari tangan untuk memegang benda kecil.Termasuk melatih koordinasi antara kedua tangan.Agar kegiatan terasa menyenangkan bagi anak, guru dan orangtua perlu melatih kesabaran dan memberi anak kesempatan di lain waktu.
C.Media Pembelajaran yang digunakan Dalam Meningkatkan Motorik Halus
1.Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerimapesan (Azhar Arsyad, 2011:3). Menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Azhar Arsyad (2011), media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi dan kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Sedangkan menurut Criticos yang dikutip oleh Daryanto (2011:4) media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan. Media pembelajaran adalah sarana penyampaian pesan pembelajaran kaitannya dengan model pembelajaran langsung yaitu dengan cara guru berperan sebagai
penyampai informasi dan dalam hal ini guru seyogyanya menggunakan berbagai media yang sesuai. Media pembelajaran adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar
2.Fungsi Media Pada Pembelajaran
Menurut Azhar Arsyad (2011:15) fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Sedangkan menurut Hamalik (dalam Azhar Arsyad, 2011) bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Menurut Arif S. Sadiman, dkk (2011) menyebutkan bahwa kegunaan-kegunaan media pembelajaran yaitu:
 a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis.
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
c. Penggunaan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik.
 d. Memberikan perangsang belajar yang sama.
 e. Menyamakan pengalaman.
 f. Menimbulkan persepsi yang sama
contoh media yang dapat digunakan dalam pengembangan motorik halus
1.Menggambar dengan media jari tangan
2.mewarnai dengan media cat cair
3. Bermain Playdoh/ lilin mainan
4.Melipat dengan media kerta origami
5.Meronce dengan media potongan sedotan m atau bisa dengan balok kecil yang ada disekolah
6.Meremas – remas dengan media kertas atau spons
7.Melukis dengan media jari tangan dan cat cair.
 Dan Masih banyak lagi media yang dapat digunakan untuk kegiatan melatih motorik halus anak seprti: meremas dengan  media adonan kue, dan meremas dengan media squisy

BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN
A.SUBJEK PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di TK ISLAM DARUL AINI yang beralamat di Jalan Daan Mogot Kalideres Jakarta Barat. Peneliti mengadakan penelitian di kelompok A. peneliti akan meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui berbagai kegiatan yang menarik untuk anak dengan menggunakan berbagai media.
TK ISLAM DARUL AINI merupakan lembaga pendidikan yang dibawah naungan Yayasan Abdul Aminah  di bawah pimpin oleh H. Nasarudin, SH. Kepala  sekolah Tk dipimpin oleh Ibu HJ. Asanah,S.Pd. Tahun pelajaran 2020/201 ini siswa – siswi kami berjumalah 38 orang anak dengan pengelompokkan :
1.Kelompok A : 8 orang
2.Kelompok B1: 15 orang
a.Kelompok B 2: 15 orang
Kegiatan penelitian untuk mengetahui potensi kemampuan motorik halus anak dilaksanakan pada kegiatan pembelajaran semester 2 dengan tema  pekerjaan, dengan sub tema Tukang Pos, Dokter, Nelayan dan guru  pada Siklus 1, dan siklus 2.
B.DESKRIPSI PERSIKLUS
1.PERENCANAAN
a.Rencana  Pelaksanaan Siklus 1
Pada perencanaan silkus 1  peneliti mengambil tema Profesi dengan sub tema tukang pos, dokter, dan nelayan pada anak Tk A yang dilaksanakan pada tanggal 02 sampai dengan 06 Maret 2020.Tahap pelaksanaan siklus 1 bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak dengan kegiatan yang menarik dengan menggunakan berbagai media dengan 5 kali pertemuan dalam siklus 1. Adapun rancangan kegiatan pada siklus 1 seperti table di bawah ini :
Rencana Kegiatan Siklus 1
RKH kePembukaanIntiPenutup
1-Tepuk “ Pak Pos”
-Menebalkan titik – titik gambar pak  pos
-Mewarnai gambar tukang pos
-Mengulang tepuk “pak Pos” secara bergiliran
2-Tepuk “Pak Pos”
-Meremas - remas kertas Koran yang tak terpakai
-Mewarnai amplop surat dengan hasil remasan kertas yang diberi warna
-Melipat amplop  surat sederhana-Tepuk “ pak Pos” berpasangan.
3-tepuk “ Pak doter “
meremas – remas adonan kue-menjiplak  adonan kue menggunakan catakan
-mewarnai gambar rumah sakit crayon-tepuk “dokter” bersma – sama
-meremas – remas tangan
E.-Menggerakkan jari – jari tangan di iringi lagu-Menggunting gambar alat- alat kesehatan
-Menempelkan ke tempat yang sesuai-Tepuk “ dokter “ bersama – sama.
5-Meremas – remas spons  basah dari satu wadah ke wadah lain
-Mewarnai gambar perahu dengan crayon
-Melipat perahu sederhana-Tepuk Anak Sholeh

           Dari tabel pengembangan kegiatan  diatas  pelaksanaanya dapat di uraikan sebagai berikut:
Pada hari pertama senin 02 maret 2020, dimulai dengan kegiatan pembukaanyaitu tepuk “ Pak Pos”. pada kegiatan inti yaitu menebalkan titik – titik gambar pak pos kemudia mewarnai gambar pak pos, dan pada kegiatan penutup yaitu menyanyikan lagu “tukang pos” dan mengulang kembali tepuk “Pak Pos”. Pada hari kedua selasa 03 Maret 2020, dimulai dengan kegiatan pembukaan mengulang tepuk “pak pos “ dan meremas – remas kertas yang tidak terpakai, pada kegiatan inti mewarnai gambar ampolop surat dengan menggunakan hasil remasan kertas dan kegiatan inti kedua melipat bentuk amplop sederhana,  dan pada kegiatan penutup tepuk “pak pos” secara berpasangan. Pada hari ketiga 04 Maret 2020, dimulai dengan kegitan pendahuluan tepuk “ Dokter “ dan meremas – remas adonan kue yang telah jadi,  pada kegiatan inti menjiplak gambar dengan adonan kue kedalam cetakan dan kegiatan inti kedua yaitu mewarnai gambar rumah sakit, pada kegiatan penutup mengulang tepuk “dokter “ secara bersamaan dan meremas – remas jari tangan. Pada hari ke empat 05 Maret 2020, dimulai dengan kegiatan pendahuluan menggerakkan jari – jari tangan di iringi lagu, pada  kegiatan inti yaitu menggunting gambar alat – alat kesehatan kemudian menempelkan gambar yang telah di gunting ke tempat yang sesuai, dan pada kegiatan penutup tepuk “dokter” secara bersama – sama. Pada hari ari kelima 06 Maret 2020, dimulai dengan pembukaanyaitu meremas – remas spons yang berisi air kemudian memindahkan dari satu wadah kewadah yang lain, pada kegiatan intiyaitu  mewarnai gambar perahu dan kegiatan inti kedua yaitu melipat gambar perahu sederhana,  dan pada kegiatan penutup tepuk “Anak Sholeh.
Dari hasil perencanaan siklus 1 anak kurang berminat dalam melakukan pengembangan motorik halus.Dikarenakan media yang kurang menarik dan bervariasi sehingga dibuatlah rancangan siklus II.
b.Rencana Pelaksanaan Siklus 2
Pelaksanaan siklus II dimulai setelah refleksi pada siklus 1. Pada perencanaan silkus II  peneliti mengambil tema Profesi dengan sub tema Polisi, dan guru pada anak Tk A yang dilaksanakan pada tanggal 09 sampai dengan 13 Maret 2020. Tahap pelaksanaan siklus II bertujuan untuk memperbaiki  upaya meningkatkan kemampuan motorik halus anak dengan kegiatan yang menarik dengan menggunakan berbagai media dengan 5 kali pertemuan dalam siklus II. Adapuan rancangan kegiatan pada siklus 1 seperti tabel di bawah ini :
Racangan Kegiatan Siklus II
RKH kePembukaagnIntiPenutup
1-Tepuk “ pak polisi”
-Mengancing dan melepas kancing pakain-Menggunting gambar berpola
-Menempel kan gambar yang sesuai-Mengulang tepuk “pak Polisi” secara bergiliran
2-Bermain playdouth-Membuat bentuk dari playdouth
-Menyusun puzzle-Tepuk “ pak Polisi” secara bersama- sama
3-meremas – remas spons yang beisi air-menggambar bebas
-finger painting-menempel stiker untuk kegiatan hari ini
4. -Bermain squishy masing – masing-Melukis dengan cat cair-Tepuk “ guru “ bersama – sama.
5.
-Menggerakkan tangan di iringi lagu
-Mewarnai  dengan cat cair gambar bu guru
-Meronce dengan potongan sedotan-Tepuk anak sholeh

          Dari tebel pengembangan kegiatan dimulai :
Pada hari pertama senin 09 maret 2020, dimulai denga kegiatan pembukaan  yaitu tepuk “ Pak Polisi” dan mengancing dan melepas kancing pakaian,  pada kegiatan inti yairu menggunting gambar perlengkapan polisi dan menempelkan gambar yang telah digunting ke tempat yang sesuai, dan pada kegitan penutup yaitu  mengulang tepuk “Polisi” secara bergiliran. Pada hari kedua selasa 10 Maret 2020, dimulai dengan kegiatan pembukaan bermain playdouht,  pada kegiatan inti yaitu membentuk mainan dari playdouht dan pada kegiatan inti kedua yaitu menyusun puzzle, dan pada kegitan penutup tepuk “polisi” secara bersama - sama. Pada hari ketiga 11 Maret 2020, kegiatan dimulai dengan pendahuluan. meremas – remas spons yang berisi air dari saru wadah ke wadah lain ,pada kegiatan inti menggambar bebas dan finger painting, penutup menempel stiker untuk kegiatan hari ini dimulai denga kegiatan Hari ke empat 12 Maret 2020,  dumulai dengan pendahuluan yaitu bermain squishy, dan pada kegitan inti melukis dengan cat cair, tepuk anak TK” secara bersama – sama.Dan pada hari kelima 06 Maret 2020, pembukaan menggerakkan tangan di iringi lagu, kegiatan inti mewarnai dengan crayon, dan meronce. Kegiatan penutup tepuk anak sholeh
2.PELAKSANAAN
             Rencana pelaksanaan merupakan realisasi dari rencana yang telah dibuat oleh peneliti dalam rancangan kegiatan yang telah dibuat. Proses penelitian yang sistematis dan terencana melalui tindakan perbaikan pembelajaran  dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri di laksanakan mulai tanggal 02 s/d 09 Maret 2020 pada siklus 1 dan siklus II dari tanggal 09 s/d Maret 2020. Dalam proses pelaksanaan pembelajaranKegiatan dilakukan dengan tatap muka. Pertama – tama dalam kegiatan pembukaan guru memberikan kegiatan pemanasan agar dapat konsentrasi atau fokus  sebelum memasuki kegiatan inti, seperti tepuk dan senam jari. Pada kegiatan inti guru melakukan pengembangan konsep kegiatan motorik halus yang dilaksanakan pada hari ini, Setelah itu guru memberikan contoh atau memperagakan kegiatan yang akan dilakukan dengan jelas sampai anak paham. Setelah anak mengerti guru memerintahkan anak untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.Pada kegiatan penutup guru memberikan kegiatan yang lebih ringan yang beesifat pendinginan seperti bernyanyi dengan gerakan tangan.
3.PENGAMATAN
Untuk memperoleh gambaran kemampuan anak dalam motorik halus. Hal tersebut dinyatakan menurut Husein dkk (2002) instrument evaluasi pengembangan motorik halus anak usia dini harus dikembangkan, maka peneliti menggunakan teknik pengamatan tindakan atau observasi, untuk melakukan pengamatan dan pengumpulan data tersebut, yaitu instrument bentuk pengamatan (observasi ) dalam merancang dan melaksanakan perbaikan siklus 1 dan  dan I
 Dengan rumus dengan rumusan sebagai berikut : P = ∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑇𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟  x 100
                                                                                                                ∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

Rencana Pelaksanaan Siklus 1
a.Pengamatan ( Observasi )
Pengamatan atau observasi digunakan untuk merekam proses dan hasil dari aktivitas anak berdasarkan pengamatan langsung terhadap sikap dan perilakunya. Pengamatan ini ber isi kisi kisi observasi perkembangan motorik halus anak.

Variabel PenelitianKegiatanIndikator
Perkembangan Ketermpilan Motorik HalusMeronceAnak dapat meronce sesuai dengan pola
MewarnaiAnak dapat mewarnai tidak keluar garis
MenempelAnak dapat menempel denga tepat dan rapi
MelipatAnak dapat melipat 1 – 4  lipatan lurus dengan rapi tanpa bantuan
MenggambarAnak dapat menggambar sesuai bentuk
Bermain playdouhtAnak dapat membentuk sesuai contoh guru

Strategi penilaian yang dilakukan menggunakan rubrik penilaian perkembangan motorik halus anak TK kelompok A
NO. KegiatanPenilaian
1.MeronceBB = Anak dapat meronce sesuai dengan pola
MB = Anak dapat meronce sesuai dengan pola sebanyak satu kali
BSH = Anak dapat meronce sesuai dengan pola sebanyak tiga
BSB = Anak dapat meronce sesuai dengan pola lebih dari tiga dan rapi
2.Membentuk dengan plastisinBB = Anak belum dapat membentuk dengan plastisin  sesuai dengan contoh guru
MB = Anak dapat membentuk dengan plastisin hampir sesuai dengan contoh guru
BSH = Anak dapat membentuk dengan plastisin sesuai dengan contoh guru
BSB = Anak dapat membentuk dengan plastisin sesuai dengan contoh guru dan rapi
Menempel BB = Anak belum dapat menempel dengan tepat
MB = Anak mampu menempel hampir tepat
BSH = Anak mampu menempel dengan tepat
BSB =  Anak mampu menempel dengan tepat dan rapi

Mewarnai gambarBB = Anak belum dapat mewarnai gambar
MB = Anak dapat mewarnai gambar banyak keluar garis
BSH = Anak dapat mewarnai gambar sedikit  keluar garis
BSB = Anak dapat mewarnai tidak keluar garis
MengguntingBB =  Anak kurang rapi dalam menggunting sesuai pola
MB =  Anak dapat menggunting tetapi belum rapi  sesuai pola
BSH = Anak mampu menggunting sesuai dengan pola dan rapi
BSB =  Anak mampu menggunting sesuai dengan pola dan dapat membantu temannya
Finger paintingBB =  Anak tidak mempunyai ide gambar
MB = Anak masih sedikit meniru gambar teman
BSH = Anak  mempunyai ide sendiri tanpa bantuan orang lain
BSB = Anak mempunyai ide berbeda dengan yang lain tanpa bantuan orang lain.

b.Penugasan
Penugasan merupakan cara penilaian dengan memberikan tugas yang harus dikerjakan oleh anak dalam waktu tertentu, baik secara perorangan maupun kelompok.
c.Unjuk kerja
Unjuk kerja merupakan bentuk penilaian yang menuntut peserta didik untuk melakukan tugas dalam bentuk perbuatan yang dapat diamati.
d.Bukti dokumentasi
Bukti dokumentasi berupa foto – foto kegiatan, dimana foto foto ini dapat dijadikan bukti autentik bahwa pembelajaran benar – benar berlangsung
 .  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun