Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Chika, Aku Tidak Bisa Melihat Wanita Menangis

23 Februari 2017   06:09 Diperbarui: 24 Februari 2017   00:00 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Aku nggak kuat, Chika. Maaf...” kata Albert, mengusap air matanya.

“Nggak apa-apa. Sekarang aku yang terusin ya?”

Dua puluh menit berselang, mereka duduk berhadapan di meja makan. Menikmati sajian nasi goreng yang mereka buat.

“Masakan kamu enak, Chika.” Puji Albert.

“Bukan masakanku, tapi masakan kita berdua. Kita bersama-sama membuatnya.”

Albert terpaku. Desiran halus merayapi hatinya. Belum pernah ia sehidup ini. Sebahagia ini. Setenang ini. Hanya bersama Chika ia merasakannya.

**    

Tanaman-tanaman di rumah Chika sudah waktunya dirawat dan disirami. Sementara Albert mengambil pupuk yang tersimpan di dalam rumah, Chika menggunting rumput. Deru mobil mengalihkan perhatian Chika.

Sebuah Fortuner silver berhenti di depan pagar. Wanita anggun berambut keriting spiral turun dari mobil. Gaun, tas, dan aksesoris yang melekat di tubuhnya mencerminkan status sosial dan kemampuan finansialnya. Chika mengenali wanita itu.

“Nada? Ayo masuk,” sapa Chika halus.

Tak banyak yang tahu masa lalu Albert. Ia pernah menikah dan bercerai. Dalam usia masih muda. Nada Nicola Tahir adalah wanita di masa lalunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun