Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Chika, Aku Tidak Bisa Melihat Wanita Menangis

23 Februari 2017   06:09 Diperbarui: 24 Februari 2017   00:00 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Boleh,” jawab Chika salah tingkah.

Mereka pun melangkah bersisian meninggalkan pelataran. Chika mendadak menghentikan langkah.

“Kenapa, Chika?” tanya Albert.

“Maaf, biasanya kamu bawa mobil.”

“Mobilku dipinjam Albert Fast. Kita naik taksi ya.”

Jawaban Albert membuat Chika terdiam. Ia tahu persis siapa saudara kembar Albert itu. Pria berkacamata yang sering berbuat ulah. Membajak semua fasilitas mewah yang bukan haknya, mengaku-ngaku sebagai petinggi perusahaan dan fotografer ternama demi merebut hati para gadis.

“Aku...tidak bisa naik taksi. Aku biasanya naik metromini.” Chika berkata pelan tanpa memandang wajah Albert.

“Oh ya? Okey, kita naik metromini kalo gitu.”

“Tapi, memangnya kamu biasa naik metromini?” kilah Chika cemas.

“Kamu aja bisa terbiasa, kenapa aku nggak?” balas Albert retoris.

Pemandangan berikutnya sungguh mencengangkan. Seorang pria tampan dan kaya yang terbiasa membawa mobil pribadi beralih menggunakan transportasi publik. Alhasil, para penumpang metromini melayangkan tatapan penuh minat padanya. Dalam sekejap, Albert dan Chika menjadi pusat perhatian. Terlebih keduanya berdiri di antara jajaran bangku karena tak berhasil mendapatkan tempat duduk. Seorang pria Indo dengan Bahasa Indonesia beraksen British sangat jarang ditemui di dalam sarana transportasi publik seperti ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun