**
“Kamu mau belajar main piano? Sini...”
Dani meraih tubuh Arif ke pangkuannya. Tersenyum sabar. Mulai mengenalkan notasi. Mengajarkan kord. Memperlihatkan tombol-tombol hitam yang digunakan untuk memainkan nada kres.
“Aku juga mau diajarin!” seru Keanu dan Chelsea bersemangat.
“Iya, nanti ya? Pasti diajarin kok,” sahut Dani.
“Chelsea, nanti aku ajarin.” Gadis bermata biru itu menawarkan. Lembut memegang tangan Chelsea.
“Keanu sama aku ya? Aku juga udah bisa. Kan diajarin Mbak cantik ini,” Della melirik si gadis bermata biru. Tersenyum penuh arti.
Ya, ternyata Della masih ingat. Sewaktu mereka masih kecil, gadis bermata biru itulah yang mengajari Della bermain piano. Della sering bermain ke rumah si gadis untuk diajari bermain piano.
“Mbak Della, main piano itu gampang atau susah?” tanya Keanu.
“Gampang, asal rajin berlatih. Pakai perasaan juga waktu main pianonya.” Jawab Della.
“Makanya piano bisa bikin otak kanan dan otak kiri seimbang, Keanu.” Timpal gadis bermata biru itu.