Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sepenggal Cerita Gadis yang Menari Sendirian: Biarkan Aku Mencintaimu

29 Januari 2017   07:06 Diperbarui: 29 Januari 2017   08:11 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan hidupku berharap padamu

Lewat lagu ini

Aku ungkapkan perasaanku (Iwan Fals ft Ryan D`Masiv-Satu-Satunya).

Entah siapa yang memulai, para sepupu memutuskan berdansa. Diiringi lagu favorit mereka. Memanfaatkan area luas di taman belakang. Dani berdansa dengan Vallen. Tangan Vallen memeluk mesra Dani, sementara Dani melingkarkan lengan ke pinggang gadis itu. Della berdansa dengan Dafa. Fadil dengan Sara. Keanu dengan Clara. Chelsea bersama Arif.

Si gadis bermata biru itu pun ikut menari. Hanya saja, ia menari sendirian tanpa pasangan. Bergerak anggun mengikuti iringan musik bertempo slow. Berputar dengan gerakan mulus, ujung gaunnya bergerak-gerak. Sesekali ia berganti gerakan. Sepasang matanya terpejam. Membayangkan betapa bahagianya bila punya pasangan dansa.

Saat membuka matanya, sekilas ia melihat Dani berdansa seraya memejamkan mata. Mungkin pemuda tampan 16 tahun itu berharap gadis yang tengah memeluknya mesra adalah Rosline. Sebaliknya, Della berulang kali mengerutkan dahi karena Dafa sering menginjak kakinya. Pemandangan yang menggelikan. Fadil dan Sara masih terlihat malu-malu saat berdansa. Keanu dan Clara rileks berdansa. Arif dan Chelsea sangat menikmati gerakan dansa mereka. Meski masih kecil, mereka belajar dengan cepat. Memperhatikan gerakan para sepupu yang lain.

“Kalo ada Mas Anton, kamu pasti dansa sama dia. Meski dia lebih tinggi darimu,” bisik Della. Menyeringai menggoda.

Gadis bermata biru itu tak peduli. Terus menari. Pada saat-saat tertentu, berputar dengan anggun. Sekali-dua kali berpose.

“Aku nggak percaya, Latifah Maurinta Wigati bisa berdansa.”

Tanpa terduga, Rafif datang. Menggabungkan diri di antara mereka. Menatap takjub gerakan gadis bergaun merah itu.

“Belajar dari mana?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun