Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sepenggal Cerita Gadis yang Menari Sendirian: Biarkan Aku Mencintaimu

29 Januari 2017   07:06 Diperbarui: 29 Januari 2017   08:11 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Dari film, dari video di Youtube, dan selama karantina ajang pemilihan duta kampus.” Jawab si gadis singkat. Menyibakkan rambut panjangnya, lalu melanjutkan menari.

“Memangnya, gadis yang tidak bisa melihat dengan jelas tidak boleh dansa? No way!” kata gadis itu angkuh. Sebenarnya, ia tak bermaksud begitu. Ia menari dengan begitu bersemangat demi mengobati luka hatinya. Demi mengalihkan perhatian dari rasa sakit di hatinya. Demi meringankan beban berat di dasar hatinya.

“Kamu terlalu bersemangat. Sini, dansa sama aku.”

Dengan kata-kata itu, Rafif mengulurkan lengan kanannya. Gadis itu menolak. Ia ingin menari sendirian. Bila pun ia harus berdansa, ia hanya ingin berdansa dengan pasangan yang benar-benar bisa dipercayainya.

Dan...gadis itu pun kembali sendiri.

Bandung, 29 Januari 2016

Terinspirasi dari beberapa kejadian yang dialami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun