Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

Sebelum diangkat menjadi abdi negeri, pernah mengajar di SMA TARUNA NUSANTARA MEGELANG. Sekarang mengguru di SDN Kuryokalangan 01, Dinas Pendidikan Kabupaten Pati Jawa Tengah, UPTKecamatan Gabus. Sebagian tulisan telah dibukukan. Antara lain: OPINI GRASSROOT SOAL PENDIDIKAN GRES; Si Playboy Jayanegara dan Bre Wirabhumi yang Terpancung. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id. HP (maaf SMS doeloe): 081226057173.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Substansi Legenda Desa Kuryo: Hijrah dan Mulia!

12 Desember 2016   09:12 Diperbarui: 25 Desember 2016   23:40 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Istilah Desa, berasal dari bahasa Sanskerta yang artinya tanah tumpah darah, dan perkataan Desa hanya dipakai di daerah Jawa dan Madura, sedang daerah lain pada saat itu (sebelum masuknya Belanda) namanya berbeda seperti gampong dan meunasah di Aceh, huta di Batak, nagari di Sumatera Barat dan sebagainya.

Pada hakikatnya bentuk desa dapat dibedakan menjadi dua yaitu desa geneologis dan desa teritorial. Sekalipun bervariasi nama desa ataupun daerah hukum yang setingkat desa di Indonesia, akan tetapi asas atau landasan hukumnya hampir sama yaitu adat, kebiasaan dan hukum adat (H.M.Arres Djainuri, Sitem Pemerintahan Desa).

Punden Mbah Sirna, Jejak Legenda

Desa Kuryokalangan (Kecamatan Gabus,Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Indonesia) dalam perspektif sejarah merupakan penggabungan dari dua desa, yakni Desa Kuryo dan Desa Kalangan, pada awal abad XIX M yang dilakukan oleh Pemerintah Kolonial Belanda.

Dan, sejak saat itu hingga sekarang, masing-masing desa tersebut berkedudukan menjadi Dukuh, di bawah Pemerintah Desa Kuryokalangan. Karenanya, baik Kuryo maupun Kalangan memiliki sejarah (Legenda Desa) masing-masing.

Kali ini diuraikan mengenai legenda Desa Kuryo.

Sudah jamak dikenal bahwa terutama di Jawa, jejak legenda Desa, biasanya ada hubungannya dengan cerita tutur mengenai punden desa. 

Adalah Punden Desa Kuryo yang dipersepsikan orang-orang sebagai tempat bersemayamnyacikal bakal (pendiri) desa Kuryo dikenal sebagai Punden mBah Sirna.

(Terletak di tepi jalan arteri Desa Kuryokalangan dukuh Kuryo).

Siapa mBah Sirna?

Konon, nama asli mBah Sirna adalah mBah Tiguna. Sementara nama mBah Sirna sendiri merupakan nama julukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun