Mohon tunggu...
Murni KemalaDewi
Murni KemalaDewi Mohon Tunggu... Novelis - Lazy Writer

Looking for place to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pemberontakan Cinderela

21 Mei 2019   06:27 Diperbarui: 21 Mei 2019   06:52 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Erick terpaku sesaat, sebelum kemudian menatap Aya tajam,

"Untuk apa kau menanyakan hal itu? Bukankah yang penting kau tidak di DO dari sekolah." Erick tersenyum mengejek, "Kau mengganggu tidurku hanya karena masalah ini?" katanya seraya memalingkan wajahnya menatap ke arah taman yang ada di bawah dan menikmati minumannya.

Aya memperhatikan Erick dengan wajah lesu,

"Maaf, Senior. Saya hanya ingin tahu. Walau bagaimanapun, terima kasih atas pertolongan, Senior " Aya berhenti sesaat untuk mengamati reaksi Erick. Namun Erick terlihat tak peduli.

"Kalau begitu saya pamit dulu, Senior. Maaf kalau sudah membuat Senior terganggu. Silahkan kembali melanjutkan istirahatnya " kata Aya sambil membalikan badannya hendak pergi.

"Kita senasib." kata Erick tiba-tiba.

Aya kembali berpaling,  menatap Erick dengan wajah bingung,

"Maaf?"

"Aku bilang, aku menolongmu karena kita senasib." jawab Erick tak peduli seraya kembali berbaring dan menutup matanya.

Aya semakin bertambah bingung. Namun ia akhirnya kembali membalikan badan dan berjalan menuju tangga sambil bergumam bingung,

"Senasib? Apa maksudnya?"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun