Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Gemini Syndrome, Episode Berdansa di Kota Romantis, Bagian Ketiga

20 Juni 2024   17:33 Diperbarui: 20 Juni 2024   17:39 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi  https://www.doyanjalan.com/saung-angklung-udjo/

Setelah salat Asar, ke Hotel Batara dan pamit. "R" hanya tersenyum menunduk. "Kalau mau ikut pengajian niatnya karena panggilan hati ya, jangan karena hal lain."

Dia mampu membaca pikiranku.  Temannya hanya tertawa.

Aku segera ke Hotel Batara.  Ternyata X-Travel terlambat. Rupanya macet di Karawang. Jadi aku sempat salat maghrib dan makan mi kocok.   Untungnya perjalanan ke Jakarta lancar. Hanya tiga penumpang, dua lagi seorang Bapak dan seorang Ibu. Tiba malam hari di Jakarta.  

Tiba di Jakarta pukul 22.00.

Sabtu, 17 Februari 1957, Kawasan Braga Bandung

"Widy! Demonstrasi bukan tontonan tahu!" teriak Syafri di pinggir jalan ketika dia meliput demonstrasi di depan Hotel Savoy Homann, kawasan Braga.

Tetapi gadis itu memang bandel. Dia bersama kawannya Maria dan Putri menjadikan tontonan.

"Kang Syafri, kami juga mengikuti mereka dari Balai Kota!" teriak Maria. "Sini, dekat kami!"

Syafri menurut.  Widy menengok, tetapi diam saja. Tetapi matanya sekali-sekali melirik. Belum pernah dia tidak menyambutnya. Syafri khawatir Widy marah.

Seorang wartawan lainnya akhirnya malah ke posisi Syafri. Dia membawa kamera. "Kau lihat, orang Masyumi, NU, PNI bahkan PKI bersatu kalau menghadapi hal seperti ini."

"Ya, perspektif berbeda kawan. Yang satu karena moral agama, yang satu moral budaya dan satu lagi karena benci sama kapitalisme," kata Syafri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun