Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Gemini Syndrome, Episode Berdansa di Kota Romantis, Bagian Ketiga

20 Juni 2024   17:33 Diperbarui: 20 Juni 2024   17:39 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi  https://www.doyanjalan.com/saung-angklung-udjo/

"Biasanya ke mana Pak?" tanyaku.

"Kelantan," jawab Pak Surya.

Tiffany cerita soal politik di Serawak yang punya partai sendiri. "Di sana UMNO kurang populer."

Jam 11 siang Tifanny harus ke Husein Sastranegara.  Bandung memang hebat memberikan akses bagi wisatawan Malaysia untuk langsung berkunjung.  Wisatawan dari Malaysia banyak yang ke kota ini. Mereka suka berbelanja di Cihampelas.

Saung Mang Udjo, Padasuka, 12.00

Dia dipanggil Kang Opick. Sebetulnya anak ke 9 dari 10 bersaudara,  Tetapi dia dipercaya sebagai piminan Saung Angklung  Udjo walaupun usianya belum 30 tahun pada 1995.   Pada waktu krisis moneter,dia melobi kakak-kakaknya untuk rela memotong separuh gaji mereka sebgaai direktur untuk karyawannya. Kang Opick menyebutnya  hanya turun dari makan enak ke makan biasa.

Dalam wawancara terlontar ide yang menarik antara lain ingin mengadakan temu angklung sedunia. Itu artinya angklung sudah mendunia.

Saung Udjo punya 120 karyawan, 400-an pemain dan 200 home industri yang diajak kerja sama.  Harusnya konsep wahana wisata seperti ini  bukan diberikan kepada swasta, tetapi bagaimana pendiri wahana mengajak warga lokal.  Dia mengajak saya minum yoghurt di  Dapur Saung Angklung Udjo.

Pukul 14.00, liputan selesai.  Aku ke Gasibu sebelum pulang ke Jakarta. Di sana aku beli ikat kepala Sunda dan makan lontong kari daging.  Setiba di sana bada Asar.

Ketika aku sedang memilih, ada yang menghampirku. "Assalamulaikum,  Anak Jakarta.  Mau-maunya beli ikat kepala ini?"

"Walaikum salam," aku menjawab dan menoleh. "R" sudah berdiri.  "Kok, tahu aku di sini?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun