Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Gemini Syndrome, Episode Berdansa di Kota Romantis Bagian Dua

16 Juni 2024   15:04 Diperbarui: 16 Juni 2024   15:12 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kampung Naga-Foto: Irvan Sjafari

Pulang ke Hotel Mataram sesudah maghrib. Aku sempat mencicipi mi kocok di dekat alun-alun yang kuahnya kental, berbeda dengan yang di Bandung dan malamnya Nasi Tugtug dekat hotel.  Aku bersyukur bisa mendapat dua sasaran dalam sehari.  Rencananya  besok ke Kampung Naga dan sorenya harus berada di Bandung.

 

 

Cianjur, 8 Februari 1957

"Widy! Ada apa dia kemari!"  Syafri terperanjat melihat gadis itu ada di sebuah rumah di sebuah desa kawasan Cianjur.  Pujaannya itu masih berseragam sekolah.  Entah ada keperluan apa. Lagipula apa dia sudah diizinkan.  Bada Asar, yang dia khawatir sehabis maghrib luar kota bukanlah hal yang menyenangkan. Sewaktu-waktu gerombolan bersenjata bisa menyerang.

Syafri baru saja menemui seorang petani di desa itu dan harusnya dia kembali ke pabrik tauco tempat Kang Dudung dengan seorang tentara menunggu dengan sebuah jip.  Rekan dari media lain Ikhsan Mayo dan Yudi Gumilar pasti sudah di titik jemput. Namun Syafri sudah meberitahu posisinya ada di desa  berapa kilometer dari kota.  Dia meminjam sepeda dari pemilik  toko beras kawan pamannya.

Sersan Bakarudin sudah memperingatkan agar segera kembali karena keadaan luar kota tidak bisa ditebak.

"Si Geulis mah memang suka berpetualang. Tetapi mengapa tidak dikawal sepupunya yang tentara itu," umpatnya dalam hati.

Tetapi Syafri agak lega ternyata ada dua orang OKD di desa itu. Salah satu di antaranya membawa pistol di pinggang.  Syafri ingin menghampiri tetapi dari arah utara desa itu beberapa orang berseragam hijau datang, sementara posisi Syafri ada di selatan. 

"Itu TNI," pikir Syafri.

Tetapi yang terjadi berikutnya nyaris membuat Syafri berteriak.  Salah seorang di antara mereka menembak OKD itu  hingga terkapar sambil berteriak  garang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun