Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Dua Pendatang Misterius Bagian Delapan

13 Desember 2023   22:15 Diperbarui: 13 Desember 2023   22:17 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perpusnas di Merdeka Selatan-Foto: Irvan  Sjafari

"Manusia adalah spesies yang paling serakah. Manusia adalah spesies yang mempunyai dua sisi. Sebagai spesies sosial maupun spesies yang paling buas di muka bumi," ucap Adinda.

"Apa itu kekuasaan?" katanya.

Tetapi Alif sudah mencontohkan soal perebutan kekuasaan dari yang kuat kepada yang lemah.  Manusia melebihi binatang dalam hal ini.

Oh, begitu?  Itu sebabnya hiyang mencukupi kebutuhan manusia di koloni hingga mereka nggak saling berkelahi, ucapnya dalam hati. 

Di koloni ada pemimpin hanya seremoni saja, imam salat, upacara 17 Agustus, yang diketahui warga koloni sekadarnya.

"Sayang Alif hilang, kamu bisa belajar dari dia," kata Jaka.

Laksmi, Jaka, Lalyta dan Fajri malah mengobrol. Adinda menjauh dia sudah melahap artikel itu.

Kini dia baca soal gender, budaya patriaki, hal yang tidak ada di planetnya.  Ada bacaannya, tetapi karena tidak pernah terjadi kekerasan seksual terhadap perempuan tidak jadi persoalan. 

Setahunya ayahnya ketika membutuhkan ibunya meminta dengan sopan. Lalu mereka pergi dari rumah entah ke mana. 

Tiba-tiba Adinda membuyarkan obrolan keempatnya. "Bagaimana kalau yang berkuasa itu perempuan dan budaya patriaki runtuh? Apa dunia bisa lebih baik?"

Laksmi, Lalyta dan Fajri terbengong.  Jaka malah tertarik. Itu pertanyaan berat.  "Kita makan dulu di kantin, nanti kita jelaskan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun