"Manusia adalah spesies yang paling serakah. Manusia adalah spesies yang mempunyai dua sisi. Sebagai spesies sosial maupun spesies yang paling buas di muka bumi," ucap Adinda.
"Apa itu kekuasaan?" katanya.
Tetapi Alif sudah mencontohkan soal perebutan kekuasaan dari yang kuat kepada yang lemah. Â Manusia melebihi binatang dalam hal ini.
Oh, begitu? Â Itu sebabnya hiyang mencukupi kebutuhan manusia di koloni hingga mereka nggak saling berkelahi, ucapnya dalam hati.Â
Di koloni ada pemimpin hanya seremoni saja, imam salat, upacara 17 Agustus, yang diketahui warga koloni sekadarnya.
"Sayang Alif hilang, kamu bisa belajar dari dia," kata Jaka.
Laksmi, Jaka, Lalyta dan Fajri malah mengobrol. Adinda menjauh dia sudah melahap artikel itu.
Kini dia baca soal gender, budaya patriaki, hal yang tidak ada di planetnya. Â Ada bacaannya, tetapi karena tidak pernah terjadi kekerasan seksual terhadap perempuan tidak jadi persoalan.Â
Setahunya ayahnya ketika membutuhkan ibunya meminta dengan sopan. Lalu mereka pergi dari rumah entah ke mana.Â
Tiba-tiba Adinda membuyarkan obrolan keempatnya. "Bagaimana kalau yang berkuasa itu perempuan dan budaya patriaki runtuh? Apa dunia bisa lebih baik?"
Laksmi, Lalyta dan Fajri terbengong. Â Jaka malah tertarik. Itu pertanyaan berat. Â "Kita makan dulu di kantin, nanti kita jelaskan."