Para penumpang yang sadar keluar dari pintu darurat menuju perahu karet yang sudah disediakan. Â Beberapa orang menerobos masuk dan memisahkan Sembilan orang yang pingsan ke sebuah kapal nelayan. Terlebih dahulu mereka direndam di air.
Ketika kapal nelayan berangkat sebuah lebah mendarat dan seorang perempuan muda turun ke kapal dan mengenali Alif. "Iya, dia."
Sebuah kupu-kupu melayang ke bawah. Â Seorang gadis usia 20 tahun dan memandang perempuan itu."Pangeranku?'
Perempuan itu mengangguk. Â Lalu gadis itu meniupkan serbuk memastikan Alif terlelap. Â Dia kemudian dibawa bersama penumpang yang sadar ke pantai.
"Jadi bagaimana nih kalau dia tahu diculik, CeuHarum?" kata Elin
"Tenang. Â Alif sangat percaya pada surga, neraka dan alam kubur. Â Kita pakaikan dia kain putih, tentunya badannya dikeringkan dulu!"
Gadis itu bersorak. "Jadi kita bikin permainan nih! Tetapi dia milikku, kan Kak? Sambil melihat foto Alif masih kecil dan membandingkannya!"
"Iya dik. Suka-suka kamu lah. Kalau mau bantuan kakak boleh."
"Kita jadi malaikatnya yaaa...!!"
Harum memandang gadis cerdas yang masih suka bermain. Lalu dia melihat ke berapa laki-laki muda. "Anis bantu gotong kawan kita ini dan bersama Sang Puteri, bawa ke Rumah Mahkota..."
Sementara pasukan menyeret pesawat ke pantai dengan tali. Â Sebuah sayap dibiarkan patah dan dibawa oleh sebuah kapal nelayan jauh dari sana. Kelak menjadi pesawat memang jatuh, walau tidak ada kotak hitam ditemukan.Â