Mohon tunggu...
Jagat Alit
Jagat Alit Mohon Tunggu... Novelis - Konten Kreator

Mantan Super Hero. Sekarang, Pangsiun. Semoga Berkah Amin

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Duel Terakhir (MCN)

29 Januari 2020   21:14 Diperbarui: 29 Januari 2020   23:31 874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Racun dipaksa keluar, sehingga Sirikit Phur yang terkenal sebagai Iblis Betina Hitam Biang Racun, tubuhnya tinggal sisa warna hitam pucat kehabisan daya. Sedang tongkat hitamnya yang beracun sudah mental terbang entah ke mana.

Wanita racun itu kehilangan racun sebagai kekuatan yang diandalkannya. Seperti jadi wanita asing berkulit gelap pucat yang baru tanpa kekuatan sama sekali.

Terus tubuhnya di bawah ke atas lebih tinggi, bersamaan dengan munculnya suara tawa yang meledak-ledak.

" Ha... Ha... Ha... Ha... kembali seperti biasa,"

Suara itu mengawang menggeletar memenuhi angkasa. Mendengar tanda tertawa itu, tiba-tiba Naga Biru raksasa itu meluncur cepat turun ke bumi, melepas tubuh Sirikit Phur yang sebelumnya tergulung, kemudian menyambarnya kembali dengan belitan ekornya. Dan tanpa terduga membantingnya sekeras-kerasnya ke bumi.

" Syuuut... Krosak... Krak... Brak,"

Tubuh manusia sekuat apa pun mana akan tahan jika dari atas ketinggian dibanting ke bawah dengan tenaga bantingan ribuan kati. Akibatnya dapat dibayangkan, tubuh tak berdaya itu meluncur cepat dan menghantam pohon besar, mematahkan ranting, mematahkan batang, mematahkan tulang-tulang rusuknya.

Dan tewas seketika dalam keadaan menyangsang di pohon besar itu.

Dengan tumbangnya Sirikit Phur, Naga Birublalu melejit tinggi ke angkasa, sesaat kemudian ia berbalik terjun dan lenyap memasuki tubuh Aji Panjalu.

*

Naga Putih tanpa takut kembali bergerak dengan ke empat kaki yang bercakar tanpa merangsek terus. Menyongsong dan menangkis serangan pedang Li Hwa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun