Tenaga dalam tertinggi dan kesaktian tertinggi sudah dikeluarkan semua. Namun hasilnya nihil. Naga Emas masih tetap segar bugar dan teeus mengancam titik kelemahannya.
" Hrrrrrgggg "
Suara yang menggetarkan jantung, menghisap nyali mencegat pergerakan Sintaro yang bersamurai dua depa panjangnya.
Suara deru samurai yang disabetkan dengan rapalan ajian pedang Samurai Menyiram Sakura Berguguran sudah tidak berdaya guna. Sintaro keteteran nafas dan terjebak dalam kelelahan diri.
Saat ia harus berpikir keras menemukan cara bagaimana caranya ia harus mengakahkan Naga Emas itu, dalam posisi pikiran bercabang.
Ia terlambat bereaksi, ketika ekor naga menangkap dan membelitnya kuat. Membuat pedang samurainya yang panjang patah jadi tiga dan rasa ngilu merasuki tubuhnya.
" Pletak... Tak... Takkk."
" Aaaahhhh...,"
Ia mengeluh kesakitan. Remuklah semua tulangnya. Dadanya sesak. Perutnya nyeri. Seluruh kekuatannya seakan dilolosi. Nafasnya tinggal satu-satu, karena paru-paruny kehabisan ruang untuk udara masuk. Kepalanya pening dan pandangan matanya berkunang-kunang.
Tenaga dalam miliknya macet tidak bisa disalurkan untuk melindungi dirinya.
" Matilah "
Satu kata yang ada dipikirannya terakhir. Sebelum akhirnya gela menyergapnya dan kesadarannya hilang bersama terbantingnya dirinya menghantam tanah.