Mohon tunggu...
Jagat Alit
Jagat Alit Mohon Tunggu... Novelis - Konten Kreator

Mantan Super Hero. Sekarang, Pangsiun. Semoga Berkah Amin

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Duel Terakhir (MCN)

29 Januari 2020   21:14 Diperbarui: 29 Januari 2020   23:31 874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Aji... tahan dirimu. Jangan jadikan dirimu perpanjangan tangan dari Malaikat Pencabut Nyawa. Lawanmu mati semua dalam keadaan mengerikan," kisik Kelana Jati prihatin.

Suara Kelana Jati menyisip lembut dengan tenaga dalam tinggi di antara gerengan tiga Naga Raksasa yang tersisa yang masih seru bertempur.

Sebenarnya apa yang dilakukan Kelana Jati sangatlah berbahaya. Bisa-bisa memecah kosentrasi dari Aji Panjalu yang sedang segenap jiwa raga bertarung lahir dan batin dengan lawan-lawannya.

Namun, Kelana Jati mempunyai perhitungan sendiri. Ia yakin Aji mampu menghadapi pertempuran ini dengan baik. Terbukti, samar-samar ia mendengar suara Aji menjawab balik kisikannya dengan singkat.

" Baiklah, Paman."

Kelana Jati lega hatinya. Ia sangat percaya dengan semua yang akan dilakukan Aji selanjutnya.

*

Humbala berkali harus mati-matian jungkir balik menghindari serangan bola api dari mulut Naga Merah yang terus merangsek ke mana pun arahnya menyelamatkan diri.

Berguling, melenting terbang, mengegos, jungkir balik, tetap saja tidak mampu meloloskan diri dari amukan Naga Merah. Berkali-kali pakaian atau celananya telah terbakar bola api.
Meskipun ia sempat memadamkannya, namun hal itu terus saja berulang, jika terus-terus begini. Habislah riwayatnya.

Jurus Amuk Singa Merah miliknya tidak mempan lagi menghadapi keganasan sepak terjang Naga Merah itu.

Ia tidak punya kesaktian lagi yang mampu mengungguli kesaktian Naga Merah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun