Akibatnya....
" Duk... Duk... Duk... Duk "
Semua serbuan Branjangan Sakti dapag ditangkis dengan baik.
" Syuutttt... "
Branjangan Sakti melenting tinggi kemudian berbalik menukik melayangan Tinju Naga Darah mengawang ratusan tinju di udara.
" Buaagg... Â Buuggh... Buagghhh "
Ratusan pukulan tinju membadai menghajar setiap permukaan kepala, tubuh milik Aji Panjalu tapi tak sedikit pun tubuh Aji goyah. Tetap tegak dalam kuda-kudanya dan seluru mukanya masih tertawa lebar. Tak hanya mulut, mata, wajah semua tertawa.
Semua tenaga tercurah namun tanpa hasil.
Jurus terakhir Branjangan Sakti sebenarnya bisa menghancurkan bukit sekalipun.
Tapi bagi Aji Panjalu tidak berarti apa-apa. Penasaran pula hati Branjangan Sakti tapi tetap ia tak mau menyerah kalah sampai akhitnya...
" Hiaaaaa... Haarrggg "
" Blusssss "
" Arrrrgggg. "