Mohon tunggu...
Jagat Alit
Jagat Alit Mohon Tunggu... Novelis - Konten Kreator

Mantan Super Hero. Sekarang, Pangsiun. Semoga Berkah Amin

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Duel Terakhir (MCN)

29 Januari 2020   21:14 Diperbarui: 29 Januari 2020   23:31 874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*Disclaimer, cerpen ini sebelumnya telah dimuat di laman wattpad penulis

Langit memayung biru jernih berpendar telah lama hilang sinarnya
Berganti dengan warna yang berubah-ubah tidak dapat diperkirakan


Suara ledakan, suara deru angin yang tidak wajar, suara gerengan dan teriak naga raksasa marah membuat Lembah Seribu Ular seperti suasana di dunia lain

Sementara matahari terus meluncur ke barat menjadi latar belakang yang suram akan akhir dari  peristiwa yang langka dan luar biasa

Mari kita lihat ketika pertempuran sudah mendekati akhir. Serangan dan gempuran ditahan atau dihindarkan dengan segala kegesitan, kecerdikan bahkan tipu muslihat sangat penting dalam usaha mendapatkan kemenangan.

Saling serang dan saling menangkis.

Saling menghindar dan saling membalas.

Lee Jong Kwok sudah mati-matian mengeluarkan segenap kemampuannya. Selama mengembara dan menjadi pembunuh bayaran, baru kali ini ia menemui musuh yang aneh dan luar biasa ini. Naga Hitam adalah penjelmaan pendekar muda yang sakti itu, namun yang dihadapinya kini seolah-olah naga raksasa sungguhan. Satu badan satu jiwa yang saling mengisi.  

Ia melirik ke arah kambrat-kambrat ternyata mengalami nasib yang sama dengan dirinya. Kehabisan akal, kehabisan tipu daya, kehabisan nafas akhirnya juga.

Karena semua naga yang memilih lawan, seolah energinya tidak habis-habis. Semakin lama bertempur malah semakin kuat saja.

" Blessss "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun