belum dilakukan karena keterbatasan banyak hal. Manajemen tenaga
pendidikan dilakukan sesuai dengan standar reguler. Serta
keterbetasan guru regular pada pemahaman siswa ABK hanya
diperoleh berdasarkan keseharian dalam menangani siswa ABK
(Otodidak).
Untuk menambah wawasan guru-guru regular maka sekolah
sesekali secara rutin sesuai alokasi anggaran yang dimiliki akan
mengirim 2 guru tiap 3 bulan sekali untuk mengukuti pelatihanpelatihan dan pendampingan ABK pada pendidikan inklusi.
Serta pihak sekolah telah bekerjasama dengan fakultas
psikologi USM dan UNIKA, dalam 6 bulan sekali dari pihak kampus
akan mengadakan pelatihan dan pendampingan bagi guru-guru dan