Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Di Penghujung Senja (15)

6 April 2017   16:41 Diperbarui: 24 November 2023   17:46 785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Kamu satu jurusan dengan Yuni Sekar ya?”

Dandy mengangguk lagi.

“Suka dengerin siapa?” Rein menunjuk walkman Sony yang tergeletak di samping piring yang isinya tinggal beberapa suap saja.

Dandy mengambil walkman berwarna hitam dan abu-abu itu lalu membukanya dan mengulurkan sebuah kaset yang ia ambil dari dalam walkmannya lalu menyerahkannya kepada Rein.

“Mmmh Ramones, Johny, Dee Dee, Joey, Tommy lalu Marky, I  … Believe in Miracles.” Rein menyenandungkan lagu milik The Ramones dengan mulut penuh nasi.

Dandy terkejut, otot wajahnya yang tadi menegang kini terlihat sedikit mengendur.

“Aku gak begitu tahu tentang musik punk, paling cuma Ramones dengan Greenday doang.” Rein tertawa, membuat beberapa butiran nasi yang ia kunyah berloncatan dari mulutnya tak tentu arah.

Dandy tersenyum sekilas. “Memangnya kamu suka dengerin apa?”

Rein terkejut karena akhirnya ia mendengarkan suara Dandy untuk pertama kalinya.

“Eeh, Pearl Jam.” Rein tergagap.

“Cuma itu?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun