Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Di Penghujung Senja (15)

6 April 2017   16:41 Diperbarui: 24 November 2023   17:46 785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Kepanjangan, Mig 19, pesawat supersonik tuh.”

“Oke lah, mari kita berlomba, F16 versus Mig 19.”

“Siapa takut.”

Mereka pun lalu melemparkan pesawat kertas mereka masing-masing untuk dilihat seberapa jauh jangkauannya, berlarian bak anak kecil, melupakan semua kemuraman dan kesedihan untuk sementara.

“Rein, thanks ya.” Dandy memainkan gelang spikenya, sementara pesawat kertas mereka tiarap di tanah lapang nan berdebu.

“Untuk apa?” Rein mengerutkan dahinya.

“Untuk hari ini, pesawat kertas itu telah membuatku mengerti bahwa walaupun ia rapuh, ia dapat terbang tinggi dan bertahan di antara hembusan angin kencang.  Rein, kamu adalah teman terbaikku.”

“Dionne Warwick pernah bersabda yang bunyinya, That‘s what friends are for. Jadi gak usah merasa sendiri lagi ya, Dan.” Rein tersenyum dan menyenggol bahu Dandy dengan bahunya.

****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun