“Kamu satu jurusan dengan Yuni Sekar ya?”
Dandy mengangguk lagi.
“Suka dengerin siapa?” Rein menunjuk walkman Sony yang tergeletak di samping piring yang isinya tinggal beberapa suap saja.
Dandy mengambil walkman berwarna hitam dan abu-abu itu lalu membukanya dan mengulurkan sebuah kaset yang ia ambil dari dalam walkmannya lalu menyerahkannya kepada Rein.
“Mmmh Ramones, Johny, Dee Dee, Joey, Tommy lalu Marky, I … Believe in Miracles.” Rein menyenandungkan lagu milik The Ramones dengan mulut penuh nasi.
Dandy terkejut, otot wajahnya yang tadi menegang kini terlihat sedikit mengendur.
“Aku gak begitu tahu tentang musik punk, paling cuma Ramones dengan Greenday doang.” Rein tertawa, membuat beberapa butiran nasi yang ia kunyah berloncatan dari mulutnya tak tentu arah.
Dandy tersenyum sekilas. “Memangnya kamu suka dengerin apa?”
Rein terkejut karena akhirnya ia mendengarkan suara Dandy untuk pertama kalinya.
“Eeh, Pearl Jam.” Rein tergagap.
“Cuma itu?”