Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Di Penghujung Senja (15)

6 April 2017   16:41 Diperbarui: 24 November 2023   17:46 785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Smashing Pumpkins, Silverchair, Stone Temple Pilots, Live, Alanis, Alice in Chains, Soundgarden,  dengan RHCP.”

“Nirvana?”  Dandy menghirup teh botolnya pelan.

“Mmm yaaa ... enggaak.”

“Loh grunge kok tanpa Nirvana?”  Dandy mengerutkan keningnya.

“Gak terlalu suka.” Rein menyeringai

“Kenapa ?” Dandy kini mulai tertarik dengan obrolannya dengan gadis yang piringnya sudah terlihat licin itu.

“Ibuku gak suka suaranya Kurt Cobain?”

“Hah?” Dandy terkejut ketika Rein mengucapkan kalimat itu.

“Jangan sambil melotot gitu dong, Dan.”

“Ibu kamu suka dengerin musik cadas juga?”

“Gak lah.  Ibuku pernah bilang, kalau vokalis Nirvana itu nyanyinya kayak tertekan banget, suaranya maksudnya. Dia bilang gitu setiap kakakku pasang lagunya keras-keras, lalu protes panjang pendek, lama-lama kok apa yang ibuku rasakan nular ke aku.” Rein tertawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun