Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Di Penghujung Senja (15)

6 April 2017   16:41 Diperbarui: 24 November 2023   17:46 785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rein menyeret Dandy, berjalan keluar ke arah gerbang depan, tersaruk di jalanan yang menurun lalu berhenti di sebuah sungai kecil.

“Mau ngapain? Kamu gak bakalan nyuruh aku menghanyutkan diri, kan?” Ada nada khawatir di suara Dandy.

“Haduuh Dandy, mana bisa arus segini ngehanyutin badan kamu yang segede itu.” Rein melepas sneakersnya dan menaikkan celana jeans-nya lalu turun ke dalam sungai kecil yang airnya jernih itu.

“Hayuuk, adem disini.”

“Itu kan air kotor.”

“Masa anak punk takut dengan yang kotor-kotor, gak level ah.” Rein berjalan hilir mudik di dalam sungai kecil berbatu itu, menghentak-hentakkan kakinya, menendang-nendang air ke arah Dandy.

“Yaaa, whatever-lah, I am in.” Dandy mengikuti apa yang Rein lakukan sebelumnya.

Mereka tertawa bak anak kecil yang sedang bermain air.  Berkecipakan ala katak-katak yang sedang gembira menemukan kolam airnya yang terisi penuh.  Otot wajah Dandy kini terlihat mengendur, bahasa tubuhnya kini nampak lebih santai.

“Ini untungnya kita kuliah di tempat yang jauh dari peradaban ya, masih ada yang kayak ginian.” Mereka duduk di sebuah batu besar di pinggiran sungai itu.

“Iya, ada sungai kecil, pohon-pohon yang rimbun, rumput gajah, alang-alang, pohon bambu, pohon pisang, sampai kebun ketela pohon.” Dandy menggoyang goyangkan kakinya.

“Burung-burung masih mau berkicau, suara tonggeret masih terdengar, ada bunglon, kadal, dan mungkin sekawanan ular yang sedang bersenda-gurau.” Rein melanjutkan apa yang dikatakan Dandy sambil menunjuk semak-semak di dekat mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun