Mohon tunggu...
huriah rachmah
huriah rachmah Mohon Tunggu... -

senang berbagi dan berbagi serta terus berbagi

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Catatan Erikar Lebang: Foodcombining di Bulan Puasa

18 Juni 2015   20:20 Diperbarui: 20 Juni 2015   02:42 860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Penurunan itu terjadi karena penumpukan semacam sampah sel akibat kombinasi makanan buruk tadi. Akumulasinya rusak kesehatan

Sebagian besar sampah sel itu muncul dari pembentukan protein yang menghasilkan protein cacat. Terutama mengacu pada menu

Protein hewani yang kita makan dalam beragam bentuk, secara salah sering dikira penting membangun sel tubuh, padahal tidak

Protein hewani harus dipecah dahulu menjadi lebih sederhana dalam bentuk asam amino oleh usus halus, sebelum dibetuk ulang

Proses panjang itu membuat tubuh selalu berpotensi menghasilkan protein cacat penyumbang utama sampah sel dalam tubuh

Itulah sebab mengkonsumsi makanan berat di protein hewani, dengan maksud membentuk pembentukan sel tubuh lebih baik, keliru

Tubuh memang mudah membentuk jaringan baru (terutama otot) namun berpotensi dipenuhi sel cacat yang sarat sampah, tidak sehat

Bagaimana cara membersihkan sampah sel itu? Ada beberapa cara, salah satunya dengan puasa! Tidak makan mengaktifkan daur ulang

Saat kelaparan, tubuh kehilangan suplai, dimana ia bereaksi mencari suply pengganti. Protein cacat tak terpakai jadi sasaran

Dengan kata lain, tidak makan membuat tubuh ‘menghabiskan protein cacat’ sampah sel, dan otomatis meregenerasi komposisi sel

Pendekatan ini bisa jelaskan mengapa puasa Ramadhan yang ‘hanya’ mengistirahatkan makan 13-14 jam berguna untuk sehatkan tubuh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun