Mohon tunggu...
No Name
No Name Mohon Tunggu... -

Seorang pria

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

2XLOVE (I) 1: Kota Kecil

19 Maret 2012   15:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:46 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Maaf bu, saya terlambat.”

Wanita yang baru disapa ‘bu’ masih sangat muda. Dia melihat Jerry tanpa rasa heran lagi. Senyuman yang seharusnya tampak manis untuk wajahnya yang cukup menarik, malah terlihat kecut.

Lagi? Sudah berapa kali, Jerry?.”

Satu-satunya jawaban yang bisa diberikan Jerry hanya garukan kepala sambil tersenyum malu-malu.

Guru-guru lain sudah banyak yang mengeluhkan keterlambatan kamu. Sebagai walikelas, terus terang Ibu merasa malu.”

Setelah berhenti sebentar, guru itu melanjutkan lagi, “Ibu tidak mau kamu terlambat lagi. Mengerti? dan kamu tentunya sudah tahu apa konsekuensinya bila kamu terlambat lagi …. Sekarang kamu boleh duduk.”

Kehabisan kata-kata Jerry hanya bisa tertunduk lesu menuju tempat duduknya –baris kedua dari pintu masuk dan urutan ketiga dari belakang. Murid di sekolah ini memiliki kursi sendiri-sendiri. Sedikit mirip kursi perkuliahan. Hanya saja kursi ini terbuat dari kayu. Dengan meja kayu yang bisa diturun-naikkan. Jerry mengangkat palang kayu mejanya. Kemudian menutupnya lagi setelah duduk di kursi.

Bunyi bel kembali menarik perhatian murid-murid dan guru yang berada di dalam kelas. Sekarang sudah waktu istrahat pertama.

Minggu depan kita ujian. Jangan lupa belajar!” kata Ibu Farida sebelum meninggalkan ruang kelas. Jawaban mengiyakan dari murid-muridnya terdengar cukup jelas hingga di luar kelas.

Beberapa murid segera menghambur keluar sementara beberapa lagi tetap berada di dalam kelas. Suara-suara memanggil nama orang terdengar beberapa kali. Ada juga murid yang tetap berdiam di tempat duduk masing-masing. Mengerjakan tugas dan mengulang pelajaran.

Tiga murid perempuan yang kemudian masuk ke dalam kelas cukup menarik perhatian. Mereka dari kelas sebelah. Tapi sikap mereka sedikit angkuh dan sering membuat orang jengah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun