Mohon tunggu...
Yudo Adi
Yudo Adi Mohon Tunggu... -

Diluar sangkar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hana Risa Suba IV

3 Oktober 2011   22:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:22 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Renan lalu mengajak Risa kembali ke meja tempat kawan-kawannya masih berkumpul tanpa memberi alasan mengapa dia memerlukan nomor Olan.

Mereka sudah bersiap-siap untuk bubar.

Renan mengajak pulang Wanda, Wanda pun merangkul tangan kanan Renan, Andi dan Tyna pun mengikuti dengan jemari yang saling berpegangan.

"Tunggu sebentar, kalian ini sudah pada jadian?"

Rina terkejut dengan pemandangan mesra didepannya. Tak ada yang menjawab, Renan tersenyum, Wanda tersipu malu, Andi tertawa, sementara Tyna mengangguk. Risa pun tampak tak peduli dengan hal itu.

Mereka pun kembali ke tempatnya masing-masing.

Risa sore itu pergi ke studio shooting, dia disana bertemu dengan Olan dan kakaknya.

Saat itu Risa melihat Olan yang sudah bersih dari make-up, sementara kakaknya masih disibukkan dengan naskah yang perlu dihapalnya. Risa menyeret Olan ke ruangan yang bersebelahan dengan Studio. Disana tempatnya luas seperti baru saja di set untuk panggung musik dengan bangku yang terjajar rapi. Olan dan Risa pun duduk di bangku itu bagian tepi. Olan melihat salah satu anak buah Ersa yang berkumis tebal memperhatikan mereka dari balik pintu kaca namun tak melakukan apa-apa. Risa saat itu memohon kepada Olan agar menceritakan semuanya tentang Raito. Olan berpikir cukup lama, Ia akhirnya memulai ceritanya dari awal perkenalan dia dengan Raito.

Juli tahun 96

Pagi itu hari pertama masuk untuk murid-murid baru smp Betlehem 1 setelah masa orientasi siswa. Olan yang sudah mempunyai beberapa teman baru semasa mos tampak dengan mudahnya berbaur dengan yang lain sebelum upacara berlangsung.

Saat upacara, Olan terheran akan kehadiran seseorang yang sepertinya tidak mengikuti mos berdiri di sampingnya dengan tenang disaat upacara. Anak itu menatap Olan dengan tatapan dingin. Tak ada senyum. Olan yang kemudian takut tak banyak bicara ketika anak itu disampingnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun