Mohon tunggu...
Yudo Adi
Yudo Adi Mohon Tunggu... -

Diluar sangkar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hana Risa Suba IV

3 Oktober 2011   22:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:22 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Petenis Indonesia lolos dari wild card dikalahkannya di hari ke sembilan babak perempatfinal dengan skor 6-0 6-2

Beberapa pelatih yang tak memprediksi akan munculnya seorang petenis non-unggulan yang mampu melibas lawannya dengan skor yang meyakinkan mulai menganalisis setiap pergerakan dan juga kemampuan teknis Raito dari video setiap pertandingan yang sudah direkam oleh panitia.

Ujian sebenarnya hadir di babak semifinal hari ke dua belas dimana lawannya adalah unggulan pertama asal Australia. Hana dan Olan yang menyaksikan dari bangku penonton pun menambah semangat Raito.

Babak pertama usai dengan kemenangan lagi-lagi untuk Raito dengan skor 6-2

Babak kedua saat kedudukan 2-1 untuk Raito, senar raket Raito terputus. Raito merasa ada sesuatu yang janggal dari putusnya raket itu, Ia lalu melihat Hana dan Olan di bangku penonton. Hana melambaikan tangannya lalu mengepalkannya untuk memberi semangat calon suaminya itu. Raito lalu melanjutkan pertandingan itu menggunakan raket cadangannya. Raito menang mudah lagi dengan skor 6-3.

Setelah pertandingan, semifinalis lain asal India yang akan bertanding berpapasan dengan Raito di pinggir lapangan dan memberi selamat Raito dengan berjabat tangan.

“Great game for anonym.” “Permainan yang bagus untuk orang yang tak terkenal.”

“Thanks.” “Terima kasih.”

“But if I go on further, I prefer to play him than you cause I have good record when facing him.”

“Tetapi, jika saya melaju(sampai di final), saya memilih untuk melawan dia(orang yang dikalahkan Raito di semifinal) karena saya punya rekor yang bagus ketika melawannya.”

“Win this game of yours first.” “Menangkan pertandinganmu ini dulu.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun