Mohon tunggu...
Yudo Adi
Yudo Adi Mohon Tunggu... -

Diluar sangkar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hana Risa Suba IV

3 Oktober 2011   22:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:22 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Selang dua tahun setelah kelulusan, sekitar tujuh tahun hubungan dengan Hana yang masih awet bertahan. Raito yang sekarang berumur 23 tahun mampu membeli mobil pertamanya yang juga favoritnya, Mitsubishi Gallant 1992 dari hasil kerjanya. Tak hanya itu, Rumah Orangtua Raito pun diwariskan kepadanya karena Ayah Raito tak lagi bertugas di Kota Suba. Ditambah akhirnya Raito menuntaskan dahaga tenisnya dengan mengikuti Turnament Tennis Men International dari babak kualifikasi yang diadakan di Ibukota Negara, Jakar.

Pak Eko, pelatihnya dulu yang diberi info kalau Raito mendaftarkan dirinya dalam turnamen semakin antusias untuk mengikuti turnamen dari babak kualifikasi paling awal. Pendaftaran Raito dalam turnamen pun diikuti lamarannya kepada Hana yang diterima oleh keluarga besar Hana.

Sementara keluarga besar mempersiapkan acara hajatan dengan serius. Kedua mempelai masih disibukkan oleh pekerjaan mereka masing-masing. Tak hanya itu, Raito yang memulai debutnya di ajang tenis pun mempersiapkan dirinya untuk bermain di kualifikasi babak pertama sebagai non unggulan.

Turnament yang sedianya berjalan dua minggu itu diawali dengan hari pertama untuk kualifikasi yang akan menghabiskan tiga hari dalam tiga babak. Babak kualifikasi ini akan meloloskan 16 petenis non unggulan. Sementara kedelapan petenis unggulan sudah mendapat tempat di babak 32 besar. Delapan petenis lainnya mendapat ticket wild card dari negaranya masing-masing untuk memulai ajang ini tanpa melalui babak kualifikasi.

Pertandingan pertama babak kualifikasi selesai dengan kemenangan untuk Raito dengan skor 7-5 7-5 melawan pemain veteran negeri ini. Kala itu, setelah pertandingan, pak Eko menghampiri Raito. “Masih gugup ya?” Raito mengangguk dengan ekspresi memarahi dirinya sendiri. Ia tahu permainannya tak sebagus biasanya. Mungkin pertama kali bermain dalam ajang yang dilihat cukup banyak orang membuat dia demam panggung dan belum mampu menunjukkan permainan terbaiknya.

Pertandingan kedua Raito mampu terlepas dari demam panggung yang diderita di pertandingan sebelumnya sehingga memenangkan pertandingan dengan skor 6-0 6-0 melawan petenis asal Bangladesh.

Pertandingan ketiga babak kualifikasi Raito memenangi dengan trend yang cukup bagus dengan skor 6-0 6-0 melawan petenis asal Brunei. Sehingga Raito lolos babak kualifikasi dan melaju ke babak 32 besar.

Hari keempat turnamen tak ada pertandingan. Hari itu adalah hari dimana para peserta beristirahat. Tetapi tak ada istirahat untuk Raito karena ia harus menjadwal pekerjaannya, ijin ketika mengikuti turnamen dan juga mempersiapkan pernikahan bersama Hana yang diadakan hampir delapan hari lagi, hari jeda menjelang final yang merupakan momen yang hebat jika Raito juga bisa masuk ke final. Raito dan Hana sibuk mempersiapkan wedding dress, memilih kartu undangan, foto-foto, menyebarkan undangan.

Beruntung hari-hari baik terus menaungi Raito sehingga Ia juga mampu melibas lawan-lawan tangguhnya di babak 32 besar sampai semifinal

Petenis Filipina non unggulan dikalahkannya di hari kelima babak 32 besar dengan skor 6-1 6-1

Petenis Singapura unggulan ke 8 dikalahkannya di hari ke tujuh babak 16 besar dengan skor 6-1 6-1

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun