Terpaksa sabtu siangnya keliling pasar, hanya untuk mencari hal yang tidak penting. Setiap toko aku sambangi, tapi belum juga kutemukan pakaian yang cocok dengan seleraku. Lagi dan lagi aku lebih tertarik dengan celana dan kaus. Kalau itu sudah punya aku, buat apa tambah lagi.
"Hei Kimora!!" Sebuah tangan mencengram bahuku dengan kasar. Aku menoleh.
Sempat terkejut aku. Bang Oji sudah berdiri di hadapanku dengan seringai. "Kemana aja kamu, hah!?"
Aku diam dan coba menghindar. Tapi tangan Bang Oji menahanku. Ia kemudian menyeretku ke belakang pasar.
"Duit mana? Minta!"
"Gak ada."
"Mana!!"
"Kubilang gak ada! Cari sendiri!"
BUK!! Pukulan telak mendarat di perutku. Aku terhuyung jatuh. Betapa sakitnya, hingga harus kudekap perutku sambil berbaring miring di lantai pasar.
"Heh, apa ini!?" Teriakan beberapa pedagang melerai kami.
"Diam Lu. Ini urusan gua sama adek gua!" sahut Bang Oji.