"Kenapa, Lu?"
"Gua kabur dari rumah, Bang."
"Gara-gara si Oji?"
Aku mengangguk.
"Terus rencana, Lu?"
"Emmm ... kalo sementara gua numpang di gudang dulu gimana, Bang? Sementara sih. Yaaa sambil cari-cari kontrakan lah."
"Sekolah, Lu gimana?"
"Itu dia, Bang. gua sih belum sempet mikir."
"Gak masalah juga Lu tinggal di sini. Cuma yang gua pikirin, Lu kan tahu ini stasiun. Aman gak buat, Lu? Masa iya musti gua jagain. Bisa marah nanti bini gua."
Bang Reno berpikir sejenak. Dahi tuanya tampak berkerut. Tak lama dari itu. Tangannya pun meraih ponsel yang tergeletak manja di saku kemeja.
"Assalamualaikum, Rojak!"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!