"Grup belajar? Siapa saja yang sudah gabung?"
"Roni dan Mira. Aku harap kamu mau gabung!"
Roni dan Mira ah mereka memang sudah pacaran sejak SMP dulu. Ini hanya modus saja agar mereka lebih sering bertemu. Apalagi aku tahu orang tua Mira sangat ketat menjaga anak gadisnya.
"Hei kok melamun?" tanya Bunga dengan mimik keheranan.Â
"Eh iya maaf Bunga. Bukan melamun tapi lagi berfikir ikut apa enggak," kataku masih gugup karena teguran Bunga.
"Kamu kan jagoan Matematika jika gabung pasti aku senang," suara Bunga penuh harap.
Aku rasanya senang juga mendengar pujian Bunga. Namun memang aku sangat menyukai Matematika karena itu tidak aneh kalau mata pelajaran ini aku selalu mendapatkan nilai tertinggi.Â
"Baik Bunga. Aku bersedia bergabung!"
"Terima kasih Hen," suara Bunga penuh gembira.
Aku lihat matanya yang indah itu berbinar menatapku. Ada perasaan aneh ketika mata gadis cantik itu menatapku penuh arti.
Hatiku terasa bergemuruh seakan berdetak lebih cepat. Inikah yang dinamakan jatuh cinta? Ditatap seperti itu aku malah merasa malu. Dasar memang pemuda pemalu.